Sabtu, 04 November 2017

Review Jurnal Bisnis Informatika

Review Jurnal Bisnis Informatika


Judul
PENERAPAN E-COMMERCE DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING USAHA
Jurnal
Jurnal Liquidity
Download
Volume & Halaman
Vol.2, No.1, Januari-Juni 2013, Hal. 73-79
Tahun
2013
Penulis
Siti Maryam
Reviewer
Deden Diki Septiana, Rian Yunanto, Muhammad Haekal
tanggal
10 Oktober 2017

Abstrak


Dalam jurnal yang berjudul “PENERAPAN E_COMMERCE DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING USAHA” ini berisi tentang bagaimana analisis e-commerce dalam meningkatkan daya saing usaha dan memotivasi pengusaha dalam menggunakan e-commerce, melakukan peninjauan keuntungan yang dihasilkan dengan menggunakan metode e-commerce, kemudian menganalisis rintangan bagi pengusaha dalam mengimplementasikan e-commerce.

Pendahuluan


Dewasa ini perkembangan teknologi informasi begitu pesat. Sebut saja perkembangan telepon dan internet, keberadaannya memberikan pengaruh bagi berbagai aspek kehidupan. Baik kehidupan individu, sosial maupun yang terkait dengan dunia usaha atau bisnis. Selain mempermudah dan mempercepat proses komunikasi dan informasi, teknologi informasi juga dimanfaatkan dalam kegiatan usaha atau bisnis. Banyak alat komunikasi yang digunakan dalam kegiatan usaha, seperti penggunaan telepon, fax, sms, e-mail, website, dll. Sehingga muncullah istilah e-commerce. E-commerce adalah proses transaksi jual beli dengan menggunanakan alat elektronik, seperti telepon dan internet.

Pembahasan


Pada bagian pembahasan, penulis menjelaskan pendefinisan e-commerce dari berbagai perpektif. Menurut kalakota dan shinston (1997) mendefiniskan e-commerce dari berbagai perpektif:
  1. Perspektif komunikasi. E-commerce merupakan pengiriman infromasi.
  2. Perspektif proses bisnis. E-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
  3. Perspektif layanan. E-commerce merupakan alat memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen.
  4. Perspektif online. E-commerce berkaitan dengan kapasitas jual beli di internet/online.
Pada paragraf selanjutnya penulis menjelaskan bahwa e-commerce merupakan syarat bagi perusahaan untuk bersaing di pasar global. Penggunaan e-commerce pada saat ini merupakan syarat bagi sebuah organisasi atau perusahaan, agar perusahaan dapat bersaing secara global. Banyak penelitian yang menekankan efisiensi dalam penggunaan e-commerce. Selain itu juga peneliti banyak melihat dampak positif yang diberikan oleh e-commerce di bandingkan dampak negatifnya.
Penggunaaan e-commerce merupakan sebuah keharusan dalam dunia usaha, mengingat masalah yang semakin kompleks, kompetitor yang semakin menjamur dan tuntutan untuk selalu mengikuti perkembangan dunia global yang mengharuskan untuk selalu bertindak kreatif. Salah satu fungsi dari pemanfaatan e-commerce ini adalah efisiensi terhadap dunia usaha. Baik efisiensi secara materil (biaya) maupun secara non-materil (tenaga dan waktu). Disisi biaya perusahaan dapat menekan biaya misalnya dengan penggunaan telepon dan internet dan di sisi tenaga biaya dapat diteken dengan digunakan komputerisasi.

Tujuan Penelitian


Berdasarkan studi yang dilakukan, banyak perusahaan yang memanfaatkan e-commerce sehingga didapat rumusan maslaah penelitian ini adalah sebagai berikut:
  1. Apa saja yang mendorong pelaku usaha menggunakan e-commerce ?
  2. Apa saja manfaat e-commerce bagi pelaku usaha ?
  3. Apa saja hambatan ang dialami pelaku usaha dalam menerapkan e-commerce ?

Metode Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini terutama digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana fenomena aktivitas pelaku usaha dalam memanfaatkan e-commerce dalam meningkatkan daya saing usahanya. 
Analisis data dilakukan secara kualitatif. Yaitu dengan cara mendeskripsikan jawaban responden yang kemudian disajikan dalam bentuk tabel, distribusi frekuensi, dan grafik.

Subjek Penelitian


Penelitian melibatkan 10 responden sebagai sampel, yaitu para pelaku usaha di bidang perdagangan sebanyak 80% dan jasa sebanyak 20%. Spesifikasi responden pada bidang perdangan adalah: toko pakaian, toko elektronik, telepon seluler, produsen kebutuhan industri, dan pemasaran hasil pertanian. Sedangkan usaha responden yang bergerak di bidang jasa asalah: service computer/telepon seluler, jasa cuci cepat, jasa pembuatan laman (website), dll.

Hasil dan Pembahasan


Berdasarkan responden didapat hasil uji bahwa faktor yang melandasi perusahaan terdorong menggunakan e-commerce terdiri dari 6 faktor yaitu :
  1. Mengakses pasar global 56%.
  2. Mempromosikan produk 63%.
  3. Membangun merk 56%.
  4. Mendekatkan dengan pelanggan 74%.
  5. Membantu komunikasi lebih cepat dengan pelanggan 63%.
  6. Memuaskan pelanggan 56%.
Adapun yang menjadi manfaat tebesar e-commerce didapat hasil:
  1. Meningkatkan omzet penjulan sebesar 31%.
  2. Peningkatan jumlah pelanggan dengan presentase sebesar 24%.
  3. Perluasan jangkauan bisnis dan sarana promosi masing-masing 16%.
  4. Peluang terbukanya bisnis baru 5%.
  5. Hubungan relasi sebesar 2 %.
Kemudian dalam penggunaan e-commerce pelaku usaha sering menghadapi kendala, berdasarkan hasil uji didapat:
  1. Biaya 20%.
  2. Jaringan 20%.
  3. Sumber daya 40%.
  4. Perijinan 20%.

Kesimpulan


Pada bagian kesimpulan penulis membuktikan dan menjelaskan berdasarkan hasil uji coba responden bahwa e-commerce dapat meningkatkan daya saing usaha. Dalam kesimpulan ini penulis sudah cukup lengkap dalam menyimpulkan isi jurnal dan hasil uji coba responden.

Saran


Dalam jurnal ini, penulis tidak mendeskripsikan dampak negatif dalam penggunaan e-commerce sebagai peningkatan daya saing usaha sehingga reviewer akan menjelaskan bagaimana dampak yang dihasilkan dari penggunaan e-commerce. 
Dampak negatif e-commerce:
  1. Kehilangan segi finansial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada.
  2. Pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban.
  3. Kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam.
  4. Penggunaan akses ke sumber oleh pihak yang tidak berhak. Misalkan seorang hacker yang berhasil membobol sebuah sistem perbankan. Setelah itu dia memindahkan sejumlah rekening orang lain ke rekeningnya sendiri.
  5. Kehilangan kepercayaan dari para konsumen. Ini karena berbagai macam faktor seperti usaha yang dilakukan dengan sengaja oleh pihak lain yang berusaha menjatuhkan reputasi perusahaan tersebut.
  6. Kerugian yang tidak terduga. Disebabkan oleh gangguan yang dilakukan dengan sengaja, ketidakjujuran, praktek bisnis yang tidak benar, kesalahan faktor manusia, kesalahan faktor manusia atau kesalahan sistem elektronik.

Artikel Bisnis Informatika

Saatnya Anak Muda Terjun ke E-commerce

Dengan terus berkembangnya teknologi, membuat kemajuan di berbagai bidang termasuk di bidang wirausaha atau bisnis. Perkembangan dunia bisnis menjadi lebih berkembang dan beragam. Ketika dulu bisnis hanya sebatas transaksi langsung (face to face) antara penjual dan pembeli, dengan adanya teknologi kini bisnis dapat dilakukan melalui metode baru yaitu transaksi melalui elektronik yang kemudian muncullah istilah e-commerce.
Dengan adanya e-commerce proses transaksi jual beli menjadi lebih mudah dan cepat, dulu kita harus mendatangi toko fisik untuk membeli suatu barang maka sekarang kita tidak usah lagi mendatangi toko fisik yang akan menghabiskan banyak waktu, dengan modal internet dan smartphone ataupun laptop kita sudah dapat melakukan transaksi jual beli. Dengan begitu proses transaksi menjadi lebih mudah dan cepat.
Di Indonesia sudah terdapat beberapa layanan yang menyediakan e-commerce seperti Lazada, Bukalapak, Tokopedia, OLX, dsb. Dimana setiap penyedia layanan mempunyai fitur dan kelebihan masing-masing. Misalkan di Bukalapak dan Tokopedia dapat melakukan transaksi dengan metode cicilan. Selain menjadi pembeli kita dapat juga menjadi penjual ataupun penjual sekaligus pembeli dalam satu akun sehingga ini akan sangat berguna ketika stock barang kosong kita dapat melakukan pembelian di toko lain yang kemudian kita jual lagi.
Namun faktanya di Indonesia hanya sebesar 2% pasar Indonesia yang terjamah e-commerce atau masih seperempat dari rata-rata perdagangan e-commerce dunia. Bahkan, negara dengan e-commerce yang sudah maju seperti China, pangsa pasarnya sudah mencapai 40-50% hal ini diutarakan oleh menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati (CNN).
Jika dilihat nilai persen e-commerce di Indonesia yang masih rendah memberikan tanda bahwa pengusaha di Indonesia masih belum memahami e-commerce namun jika kita lihat dari sudut pandang lain, maka ini memberikan peluang bagi anak muda yang ingin mencoba berwirausaha dan ini dapat dijadikan sebagai opportunity yang besar.
Dengan adanya e-commerce para generasi muda dapat mencoba wirausaha baru dengan mengandalkan teknologi tersebut. Misalnya dengan menjual usaha di bidang fashion, hanya tinggal mengiklankan barang dan cukup menunggu order kita sudah bisa melakukan usaha sendiri layaknya para pengusaha yang sudah lama berkecimpung di dunia bisnis. Bahkan tanpa modal pun kita dapat melakukan bisnis dengan cara mengiklankan barang kemudian ketika kita menerima uang dapat dibelikan pesanan untuk pembeli dan kita mengambil untung dari dana pembelian barang tersebut.
Seperti apa yang yang diungkapkan oleh menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati (CNN) para genersi muda bisa lebih kreatif dalam mewujudkan ide. Dengan kemajuan teknologi anak muda Indonesia diberikan kemudahan untuk mengembangkan ide-idenya terutama dalam dunia bisnis. Dan hal inilah yang menjadi peluang usaha bagi anak muda yang ingin mencoba terjun ke dunia bisnis.