Senin, 27 Oktober 2014

Individu, Keluarga, dan Masyarakat

Nama: Rian Yunanto
Kelas: 1IA17
NPM: 59414226


  • Pengertian Individu

          Individu berasal dari kata yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”. Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia. Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.
           Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial. Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.

  • Pengertian Pertumbuhan
          Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran.
  • Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan
          A. kelahiran (fertilitas)

1. Pengukuran Fertilitas Tahunan adalah pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan     dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun       ukuran – ukuran fertilitas tahunan adalah :
                 a. Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate )
                     Adalah banyaknya kelahiran hidup pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
                 b.Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility Rate )
                    Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14 14-49 atau 15                         15-44 th th) ) pada tahun tertentu.
                 c.Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age Specific Fertility Rate )
                    Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada tiap kelompok umur dan tahun                           tertentu.
                 d.Tingkat Fertilitas Menurut Urutan Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates)
                   Adalah perhitungan fertilitas menurut urutan kelahiran bayi bayioleh oleh wanita pada                          umur dan tahun tertentu.
2. Pengukuran Fertilitas Kumulatif
    Adalah pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan hingga           mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas kumulatif adalah : 
                 a. Tingkat Fertilitas Total (TFR)
                     adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000 penduduk yang hidup                          hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan : 
                     - tidak ada seorang perempuan yg meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
                     - tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
                 b. Gross Reproduction Rates (GRR)
                     adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa                                    reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg meninggal sebelum                                  mengakhiri masa reproduksinya.
                 c. Net Reproduction Rates (NRR)
                     adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan                            memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri                                  mengakhiri masa reproduksinya.

Faktor Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas penduduk :
Faktor Demografi, antara lain :
  • Struktur umur
  • Struktur perkawinan
  • Umur kawin pertama
  • Paritas
  • Disrupsi perkawinan
  • Proporsi yang kawin
Faktor Non Demografi, antara lain :
  • Keadaan ekonomi penduduk
  • Tingkat pendidikan
  • Perbaikan status perempuan
  • Urbanisasi dan industrialisasi

         B. Kematian (mortalitas)
Berikut sedikit penjelasan mengenai pengukuran mortalitas :
       1. Crude Death Rate (CDR)
           Adalah banyaknya kematian pada tahun tertentu, tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun.
       2. Age Specific Death Rate (ASDR)
           Adalah jumlah kematian penduduk pd tahun tertentu berdasarkan klasifikasi umur tertentu.
       3. Infant Mortality Rate (IMR)
           Adalah tingkat kematian bayi
Karakter kelompok penduduk yang mempengaruhi Crude Death Rate (CDR) :
  1. Antara penduduk daerah pedesaan dan daerah perkotaan
  2. Penduduk dengan lapangan pekerjaan yang berbeda
  3. Penduduk dengan perbedaan pendapatan
  4. Perbedaan jenis kelamin
  5. Penduduk dengan perbedaan status kawin
         C. perpindahan (migrasi)
Faktor terakhir yang mempengaruhi kecepatan pertumbuhan penduduk suatu daerah adalah Perpindahan (Migrasi) atau Mobilitas Penduduk yang artinya proses gerak penduduk dari suatu wilayah ke wilayah lain dalam jangka waktu tertentu.
Faktor – faktor yang mempengaruhi migrasi :
  • Faktor individu
  • Faktor yang terdapat di daerah asal
  • Faktor yang terdapat di daerah tujuan
  • Rintangan antara daerah asal dan daerah tujuan

  • Pengertian Fungsi Keluarga
          Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.

  • Macam-Macam Fungsi Keluarga
         A. Fungsi Biologis
             Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengurus rumah tangga bagi ang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakiaktnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.


        B. Fungsi Sosial
            Dengan fungsi ini kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua, yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik burukna perbuatan dan lain-lain.
Beberapa contoh fungsi sosial adalah :
  1. Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
  2. Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
  3. Pengaturan ekonomi atau keuangan
       C. Fungsi Ekonomi
            Berhubungan dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, yaitu:
  1. Kebutuhan makan dan minum
  2. Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
  3. Kebutuhan tempat tinggal.
       D. Fungsi Keagamaan
          Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

       E. Fungsi Pemeliharaan
          Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan.

Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, dikatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Pembentukan kepribadian;
b. Sebagai alat reproduksi;
c. Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat
d. Sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
e. Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan

      Menurut BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) bahwa fungsi keluarga dibagi menjadi 8. Fungsi keluarga yang dikemukakan oleh BKKBN ini senada dengan fungsi keluarga menurut Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, yaitu :

1. Fungsi keagamaan, yaitu dengan memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang       lain dalam kehidupan beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan bahwa ada                   kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.

2. Fungsi sosial budaya, dilakukan dengan membina sosialisasi pada anak, membentuk norma-norma     tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan anak, meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.

3. Fungsi cinta kasih, diberikan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman, serta                   memberikan perhatian diantara anggota keluarga.

4. Fungsi melindungi, bertujuan untuk melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik,               sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

5. Fungsi reproduksi, merupakan fungsi yang bertujuan untuk meneruskan keturunan, memelihara           dan membesarkan anak, memelihara dan merawat anggota keluarga.

6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan, merupakan fungsi dalam keluarga yang dilakukan dengan cara       mendidik anak sesuai dengan tingkat perkembangannya, menyekolahkan anak. Sosialisasi dalam         keluarga juga dilakukan untuk mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

7. Fungsi ekonomi, adalah serangkaian dari fungsi lain yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah               keluarga. Fungsi ini dilakukan dengan cara mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi       kebutuhan keluarga, pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi kebutuhan           keluarga, dan menabung untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa datang.

8. Fungsi pembinaan lingkungan, adalah bagaimana keluarga mempersiapkan dan melakukan                 pembinaan terhadap anak dan keluarga menjadi anggota masyarakat yang baik.

  • Pengertian Keluarga
          Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:
 1. Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang                  bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik,          mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
 2. Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya                hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain,                mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon        dan Maglaya,1978 ).
 3. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa        orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling                ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). 
  • Pengertian Keluarga secara Struktural: Keluarga didefenisikan berdasarkan kehadiran atau ketidakhadiran anggota keluarga, seperti orang tua, anak, dan kerabat lainnya. Defenisi ini memfokuskan pada siapa yang menjadi bagian dari keluarga. Dari perspektif ini dapat muncul pengertian tentang keluarga sebaga asal-usul (families of origin), keluarga sebagai wahana melahirkan keturunan (families of procreation), dan keluarga batih (extended family).
  • Pengertian Keluarga secara Fungsional: Keluarga didefenisikan dengan penekanan pada terpenuhinya tugas-tugas dan fungsi-fungsi psikososial. Fungsi-fungsi tersebut mencakup perawatan, sosialisasi pada anak, dukungan emosi dan materi, dan pemenuhan peran-peran tertentu. Defenisi ini memfokuskan pada tugas-tugas yang dilakukan oleh keluarga.
  • Pengertian Keluarga secara Transaksional: Keluarga didefenisikan sebagai kelompok yang mengembangkan keintiman melalui perilaku-perilaku yang memunculkan rasa identitas sebagai keluarga (family identity), berupa ikatan emosi, pengalaman historis, maupun cita-cita masa depan. Defenisi ini memfokuskan pada bagaimana keluarga melaksanakan fungsinya.

Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi. 
  2. Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
  3. Memiliki satu kesatuan orang-orang  yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
  4. Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
  • Pengertian Masyarakat
A. Pengertian Masyarakat Menurut Para Ahli Sosiologi & Antropologi 
     * Linton 
       Masyarakat adalah sekelompok manusia, yang telah cukup lama hidup dan bekerjasama,                      sehingga mereka dapat mengorganisasika dirinya dan berpikir tentang dirinya sebagai satu                  kesatuan sosial dengan batAs-batas tertentu. 
     * M, J. Heskovits 
        Masyarakat adalah kelompok individu yang mengorganisasikan dan mengikuti suatu cara hidup         tertentu. 
     * J.L Gillin J.P Gillin 
        Masyarakat adalah kelompok manusia yang tersebar mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap, dan             perasaan persatuan yang sama. 
     * S.R Steinmentz 
        Masyarakat adalah sebagai kelompok manusia yang terbesar meliputi pengelompokan-                         pengelompokan manusia yang lebih kecil yang mempunyai perhubungan erat dan teratur.
     * Mack Ever 
        Masyarakat adalah suatu sistem dari cara kerja dan prosedur, otoritas dan saling bantu-                         membantu yang meliputi kelompok-kelompok dan pembagian-pembagian sosial, sistem                       pengawasan tingkah laku manusia dan kebebasan. Sistem yang kompleks dan selalu berubah              dari relasi sosial.

Jadi, Masyarakat dalam arti luas adalah keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup  bersama denagn tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan lain-lain. Masyarakat dalam arti sempit merupakan sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu. Oleh karena itu dapat disimpulkan. Masyarakat adalah kelompok manusia yang telah lama bertempat tinggal disuatu daerah yang tertentu dan memilki aturan bersama untuk mencapai tujuan  bersama yaitu mencapai kesejahteraan.
  • Dua Golongan Masyarakat
         a.     Masyarakat Tradisional
                 Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang kehidupannya masih banyak dikuasai oleh                  adat istiadat lama. Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya                        berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek                  moyangnya. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang                  berasal dari luar lingkungan sosialnya. Masyarakat ini dapat juga disebut masyarakat                            pedesaan atau masyarakat desa. Masyarakat desa adalah sekelompok orang yang hidup                        bersama, bekerja sama, dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat yang                      hampir seragam.
         b.     Masyarakat Modern
                 Masyarakat modern adalah masyarakat yang sebagian besar warganya mempunyai                                orientasi nilai budaya yang terarah ke kehidupan dalam peradaban dunia masa kini.                              Perubahan-Perubahan itu terjadi sebagai akibat masuknya pengaruh kebudayaan dari luar                    yang membawa kemajuan terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.                              Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seimbang dengan kemajuan di                           bidang lainnya seperti ekonomi, politik, hukum, dan sebagainya. Bagi negara-negara                           sedang berkembang seperti halnya Indonesia. Pada umumnya masyarakat modern ini                           disebut juga masyarakat perkotaan atau masyarakat kota.
  • Kelompok Masyarakat Non Industri dan Masyarakat Industri 
1. Masyarakat Non Industri
            Kita telah tahu secara garis besar bahwa , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industri dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu kelompok primer (primary group) dan kelompok sekunder (secondary group).
(a) Kelompok primer

Dalam kelompok primer, interaksi antar anggota terjalin lebih intensif, lebih erat, lebih akrab. Di karenakan para anggota kelompok sering berdialog, bertatap muka, sehingga mereka mengenal lebih dekat, lebih akrab.
dalam kelompok-kelompok primer bercorak kekeluargaan dan lebih berdasarkan simpati. Pembagian kerja atau pembagian tugas pada kelompok menerima serta menjalankan tugas tidak secara paksa, lebih dititik beratkan pada kesadaran, tanggung jawabpara anggota dan berlangsung atas dasar rasasimpati dan secara sukarela.
Contoh-contoh kelompok primer, antara lain :keluarga, rukun tetangga, kelompok belajar,kelompok agama, dan lain sebagainya.

(b) Kelompok sekunder

Antara anggota kelompok sekunder, terpaut saling hubungan tak Iangsung, formal, juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karen yaitu, sifat interaksi, pembagian kerja, pembagian kerja antaranggota kelompok di atur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional, obyektif.
Para anggota menerima pembagian kerja/pembagian tugas atas dasar kemampuan; keahlian tertentu, di samping dituntut dedikasi. Hal-hal semacam itu diperlukan untuk mencapai target dan tujuan tertentu yang telah di flot dalam program-program yang telah sama-sama disepakati. Contoh-contoh kelompok sekunder, misalnya : partai politik, perhimpunan serikat kerja/serikat buruh, organisasi profesi dan sebagainya. Berlatar belakang dari pengertian resmi dan tak resmi, maka tumbuh dan berkembang kelompok formal (formal group) atau lebih akrab dengan sebutan kelompok resmi, dan kelompok tidak resmi (informal group). Inti perbedaan yang terjadi adalah : Kelompok tidak resmi (informal group) tidak berstatus resmi dan tidak didukung oleh Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah tangga (ART) seperti yang lazim berlaku pada kelompok resmi.

Namun demikian, kelompok tidak resmi juga mempunyai pembagian kerja, peranan-peranan serta hirarki tertentu, norma-norma tertentu sebagai pedoman tingkah laku para anggota beserta konvensi-konvensinya. Tetapi hal ini tidak dirumuskan secara tegas dan tertulis seperti pada kelompok resmi (W.A. Gerungan, 1980 : 91).
Contoh : Semua kelompok sosial, perkumpulan-perkumpulan, atau organisasi-organisasi kemasyarakatan yang memiliki anggota kelompok tidak resmi.

(2) Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembangian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat, sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi is lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi, yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190).
Jika pembagian kerja bertambah kompleks, suatu tanda bahwa kapasitas masyarakat semakintinggi. Solidaritas didasarkan pada hubungan saling ketergantungan antara kelompok-kelompok masyarakat yang telah men2enal pengkhususan.Otonomi sejenis, juga menjadi ciri daribagian/ kelompok-kelompok masyarakat industri. Otonomi sejenis dapat diartikan dengan kepandaian/keahlian khusus yang dimiliki seseorang secara mandiri, sampai pada batas-batas tertentu.

Contoh-contoh : tukang roti, tukang sepatu,tukang bubut, tukang las, ahli mesin, ahli listrik dan ahli dinamo, mereka dapat bekerja secara mandiri. Dengan timbulnya spesialisasi fungsional, makin berkurang pula ide-ide kolektif untuk diekspresikan dan dikerjakan bersama. Dengan demikian semakin kompleks pembagian kerja, semakin banyak timbul kepribadian individu. Sudah barang tentu masyarakat sebagai keseluruhan memerlukan derajat integrasi yang serasi. Akan tetapi hanya akan sampai pada batas tertentu, sesuai dengan bertambahnya individualisme.

  • Makna Individu
            Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi, tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya. Pendapat lain bahwa manusia sebagai makhluk individu, tidak hanya dalam arti makhluk keseluruhan jiwa raga, melainkan juga dalam arti bahwa tiap-tiap orang itu merupakan pribadi(individu) yang khas menurut corak kepribadiannya, termasuk kecakapan-kecakapan serta kelemahan-kelemahannya.
  • Makna Keluarga
Keluarga adalah merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita, perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak.
Disini kita sebutkan 5 macam sifat terpenting, yaitu :
1. Hubungan suami-isteri
2. Bentuk perkawinan di mana suami-isteri itu diadakan dan dipelihara
3. Susunan nama-nama dan istilah-istilah termasuk cara menghitung keturunan
4. Milik atau harga benda keluarga
5. Pada umumnya keluarga itu tempat bersama / rumah bersama
  • Makna Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi-definisi tentang masyarakat yang juga tidak sedikit. Mengenai arti masyarakat ini, baiklah di sini kita kemukakan beberapa definisi mengenai masyarakat itu, seperti misalnya :

1. R. Linton : Setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu

2. M.J Herskovist : Kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu

3. J.L Gillin dan J.P Gillin : kelompok manusia yang terbesar dan mempunyai kebiasaan, tradisi, sikap dan perasaan persatuan yang sama

4. S.R Steinmetz : Kelompok manusia yang terbesar yang meliputi pengelompokkan-pengelompokkan manusia yang lebih kecil, yang mempunyai hubungan yang erat dan teratur

5. Hasan Shadily : Golongan besar atau kecil dari beberapa manusia, dengan atau karena sendirinya, bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain.
  • Hubungan Antara Individu Keluarga dan Masyarakat
    Manusia adalah sebagai makhluk individu dalam arti tidak dapat di pisahkan antara jiwa dan raganya, oleh karena itu dalam proses perkembangannya perlu keterpaduan antara perkembangan jasmani maupun rohaninya.
    Sebagai makhluk sosial seorang individu tidak dapat berdiri sendiri, saling membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya, dan saling mengadakan hubungan sosial di tengah–tengah masyarakat.
    
    Keluarga dengan berbagai fungsi yang dijalankan adalah sebagai wahana dimana seorang individu mengalami proses sosialisasi yang pertama kali, sangat penting artinya dalam mengarahkan terbentuknya individu menjadi seorang yang berpribadi.
    
    Sebagai bagian yang tak terpisahkan dengan masyarakat, keluarga mempunyai korelasi fungsional dengan masyarakat tertentu, oleh karena itu dalam proses pengembangan individu menjadi seorang yang berpribadi hendaknya diarahkan sesuai dengan struktur masyarakat yang ada, sehingga seorang individu  menjadi seorang yang dewasa dalam arti mampu mengendalikan diri dan melakukan hubungan – hubungan sosial di dalam masyarakat yang cukup majemuk.
    
    Masyarakat adalah kelompok manusia yang saling berinteraksi yang memiliki prasarana untuk kegiatan tersebut dan adanya saling keterikatan untuk mencapai tujuan bersama. Masyarakat adalah tempat kita bisa melihat dengan jelas proyeksi individu sebagai bagian keluarga, keluarga sebagai tempat terprosesnya, dan masyarakat adalah tempat kita melihat hasil dari proyeksi tersebut.
    
    Individu yang berada dalam masyarakat tertentu berarti ia berada pada suatu konteks budaya tertentu. Pada tahap inilah arti keunikan individu itu menjadi jelas dan bermakna, artinya akan dengan mudah dirumuskan gejala – gejalanya. Karena di sini akan terlibat individu sebagai perwujudan dirinya sendiri dan merupakan makhluk sosial sebagai perwujudan anggota kelompok  atau anggota masyarakat.
[Mukhlish muchad Fuadi: 3rd Semester 2007]

  • Pengertian Urbanisasi
      Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dan desa ke kota atau dan kota kecil ke kota besar. Orang yang melakukan urbanisasi disebut urban. Timbulnya perpindahan penduduk dan desa ke kota disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dari desa dan faktor penarik dari kota.

Pengertian Urbanisasi Menurut Para Ahli
* J.H. De Goede 
    Urbanisasi diartikan sebagaiproses pertambahan penduduk pada suatu wilayahperkotaan (urban)         ataupun proses transformasi suatuwilayah berkarakter perdesaan (rural) menjadi urban.
* Kantsebovskaya (1976)
   Urbanisasi merupakan gejala, atau proses yang sifatnya multi-sektoral, baikditinjau dari sebab             maupun akibat yang ditimbulkan.
*Shryyock dan Siegel(1976)
    Urbanisasi dapat diartikan sebagai pertambahanpenduduk perkotaan
  • Proses Terjadinya Urbanisasi
Proses Terjadinya Urbanisasi di karenakan faktor urbanisasi, antara lain factor – factor urbanisai di bagi menjadi 3 yakni :
 A. Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
     1. Kehidupan kota yang lebih modern
     2. Sarana dan prasarana kota lebih lengkap
     3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
     4. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik dan berkualitas
B. Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
     1. Lahan pertanian semakin sempit
     2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
     3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
     4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
     5. Diusir dari desa asal
     6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya
C. Keuntungan Urbanisasi
     1. Memoderenisasikan warga desa
     2. Menambah pengetahuan warga desa
     3. Menjalin kerja sama yang baik antarwarga suatu daerah
     4. Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa

Sumber:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar