Sabtu, 22 November 2014

Penerapan Konsep Tabel dan Teknik Switching Pada Algoritma Pemrograman

Nama             : Rian Yunanto
NPM               : 59414226
Kelas               : 1IA17
Mata Kuliah   : Algoritma Pemrograman 1A
Dosen             : Kunto Bayu A,ST

1. Penerapan konsep tabel pada Algoritma Pemrograman

Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Sebagai contoh:
NPM
Nilai UAS
53414646
80
52424123
85
58111432
70
53121333
80
56662251
70
Dari data diatas kita tidak dapat mengetahui nama mahasiswanya. Maka dari itu, kita buat suatu tabel yang berisikan khusus nama-nama mahasiswa seperti berikut ini:
NPM
NAMA
53414646
Habibi
52424123
Budi
58111432
Karmilla
53121333
Kartika
56662251
Syifa
Item NPM merupakan item yang dipakai sebagai acuan untuk mencari data nama mahasiswa di dalam tabel. Item ini berfungsi sebagai kontrol field yang sering disebut ARGUMEN. Sedang item NAMA merupakan FUNCTION dari tabel tersebut.

Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel
  • Data di dalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen dll yang berfungsi sebagai tabel disebut external tabel.   
  • Dalam proses pengolahan data, external tabel ini sebaiknya dipindahkan ke memori agar proses menjadi cepat. 
  • Di dalam memori external tabel menempati lokasi yang disebut storage. Di storage ini terbentuk suatu tabel yang disebut sebagai Internal Tabel. Selanjutnya proses pengolahan data menggunakan internal tabel. 
Flowchart Proses Pembentukan Internal Tabel
Pada flowchart diatas Setiap data yang dibaca dari external tabel disimpan di dalam NPMTAB(I) dan NMTAB(I). Variabel ini merupakan variabel berindeks atau variabel array.
Variabel array merupakan suatu variabel dengan beberapa tempat penyimpanan.

Proses Pencarian 
Proses pencarian di dalam internal tabel dilakukan dengan berpatokan pada nilai indeksnya. Misal untuk mencari nama mahasiswa dengan NPM = 53414646 dapat digambarkan melalui flowchart berikut :
Pengurutan dengan Eksternal Tabel

1. Pembentukan File Indeks
  • Proses pengurutan bilangan dilakukan di internal tabel. Semua bilangan yang akan diurutkan disimpan dahulu ke suatu penyimpanan di dalam memori yaitu variabel array.
  • Di memori, proses pengurutan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Namun jika datanya banyak, maka proses ini akan membutuhkan ukuran memori yang besar. Untuk menghindarinya, proses pengurutan dilakukan di dalam eksternal tabel.
  • Eksternal tabel dibentuk dengan cara membuat file baru. File ini desebut sebagai File Indeks. Isi file indeks adalah field yang berfungsi sebagai field kunci (key field) dari record data yang akan diurutkan. Key Field merupakan field yang dipakai sebagai dasar pengurutan. Misal data yang harus diurutkan berdasarkan NPM, maka field kuncinya adalah field yang berisi NPM.
Secara garis besar, proses pengurutan dengan eksternal tabel terdiri dari langkah-langkah
  • Bentuk file indeks yang hanya berisi field kunci. 
  • Lakukan pengurutan pada file indeks. Pengurutan dapat dilakukan dengan metode bubble sort atau straight selection.
  • Pindahkan record dari file lama ke file baru dengan posisi record sesuai pada file indeks.
2. Proses Pembentukan File Indeks
NPM
       NAMA
    ALAMAT
53414646
Habibi
Jl P
52424123
Budi
Jl Q
58111432
Karmilla
Jl R
53121333
Kartika
Jl S
56662251
Syifa
Jl T
/*



Jika data di file PEG.DTA ingin diurutkan berdasarkan NPM, maka harus dibentuk file indeks yang hanya berisi field NPM. Proses pembentukan file indeks ini dapat digambarkan melalui flowchart :

Berdasarkan flowchart diatas, terbentuk file indeks yaitu INDEKS.DTA.

NPM
      KETERANGAN
53414646
Record pertama
52424123
Record kedua
58111432
Record ketiga
53121333
Record keempat
56662251
Record kelima

2. Teknik Switching pada Algoritma Pemrograman 
Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Indikator ini dapat dimisalkan seperti Switch pada tombol lampu, dimana tombol ini dapat mengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namun dalam Flowchart switch tersebut berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui  proses sebelumnya, sehingga dapat mempersingkat alur proses
Berdasarkan flowchart di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel No dan H yang telah diinisialisasikan akan menjadi variabel indikator yang menentukan proses selanjutnya.



Sumber:





Tidak ada komentar:

Posting Komentar