Sabtu, 20 Juni 2015

Ilmu Budaya Dasar 5

Manusia dan Pandangan Hidup

Pengertian Pandangan Hidup


Pandangan hidup adalah sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing. Saya sebagai makhluk Tuhan yang beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada,dan sangat berperan penting dalam kehidupan.banyak hal – hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal sehat di dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita pikirkan dengan pikiran kita yang terbatas.hal inilah yang kita sebut sebagai iman.banyak orang yang mempertanyakan tentang kepercayaan orang lain yang tidak bisa diterima dengan akal sehatnya. Jawabannya adalah iman.karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.sama halnya seperti rasa sakit, cinta, dan kasih, yang kita tidak dapat mengetahui seperti apa wujudnya, dan tidak dapat kita pikirkan dengan akal sehat tetapi kita mempercayai keberadaan hal tersebut.

Pengertian Ideologi


Ideologi berasal dari bahasa yunani dan merupakan gabungan dari dua kata, yaitu edios yang artinya gagasan atau konsep dan logos yang berarti ilmu. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 (tahun 1796) untuk mendefinisikan sains tentang ide. Pengertian ideologi secara umum adalah sekumpulan ide, gagasan, keyakinan, dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti luas, gagasan, keyakinan, dan kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis. Dalam arti lusa, ideologi adalam pedoman normatif yang dipakai oleh seluruh kelompok sebagai dasar cita-cita, nilai dasar, dan keyakinan yang dijunjung tinggi. Lahirnya ideologi itu adalah karena adanya hasil pemikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk konsep bersistem yang menjadi dasar atau asas teori yang memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup manusia.

Pengertian Cita - Cita

Cita-cita adalah suatu impian dan harapan seseorang akan masa depannya, bagi sebagian orang cita-cita itu adalah tujuan hidup dan bagi sebagian yang lain cita-cita itu hanyalah mimpi belaka. Bagi orang yang menganggapnya sebagai tujuan hidupnya maka cita-cita adalah sebuah impian yang dapat membakar semangat untuk terus melangkah maju dengan langkah yang jelas dan mantap dalam kehidupan ini sehingga ia menjadi sebuah akselerator pengembangan diri namun bagi yang menganggap cita-cita sebagai mimpi maka ia adalah sebuah impian belaka tanpa api yang dapat membakar motivasi untuk melangkah maju. Manusia tanpa cita-cita ibarat air yang mengalir dari pegunungan menuju dataran rendah, mengikuti kemana saja alur sungai membawanya. Manusia tanpa cita-cita bagaikan seseorang yang sedang tersesat yang berjalan tanpa tujuan yang jelas sehingga ia bahkan dapat lebih jauh tersesat lagi. Ya, cita-cita adalah sebuah rancangan bangunan kehidupan seseorang, bangunan yang tersusun dari batu bata keterampilan, semen ilmu dan pasir potensi diri.


Makna Sikap Hidup

Sikap hidup adalah suatu keadaan hati untuk menghadapi hidup ini. Apakah kita mempunyai sikap yang positif atau yang negatif. atau kita mempunyai sikap optimis atau pesimis?
Sikap itu ada didalam diri kita masing-masing dan hanya kita sendiri yang tahu.orang lain akan baru tahu setelah kita bertindak. Sikap itu sangat penting, setiap manusia mempunyai sikap dan sudah tentu tiap-tiap orang berbeda sikapnya. Sikap dapat dibentuk sesuai kemauan dan keinginan yang membentuknya.
Sikap juga  dapat berubah dikarenakan situasi, kondisi, dan juga lingkungan. Dalam menghadapi kehidupan, manusia selalu menghadapi manusia lain atau menghadapi sekelompok manusia. Ada beberapa sikap etis dan non etis. Sikap etis disebut juga sikap positif, dan sikap non etis disebut juga sikap negatif.
Sikap hidup merupakan hal yang sangat penting dalam kita menjalani kehidupan ini. Menyikapi setiap apa yang terjadi dalam kehidupan ini akan membawa kita ke dalam perubahan yang mendasar dalam perjalanan hidup kita. Sikap hidup apa yang akan kita ambil selalu bercermin dalam 2 hal, yaitu positif dan negatif.

Hubungan Manusia dan Pandangan Hidup

Hubungan manusia dengan pandangan hidup sangat erat kaitannya karena manusia sangat membutuhkan pandangan hidup supaya mereka mendapatkan tujuan dari hidup mereka, pandangan hidup akan menjadi tiang besar di dalam diri setiap manusia. Manusia adalah makhluk Allah SWT yang diciptakan dengan kesempurnaannya dapat memiliki akal dan pikiran, serta hati yang membentuk karakter manusia yang terbentuk dari 3 unsur, yaitu pikiran, hati nurani, dan hawa nafsu. Ketiganya harus berjalan secara seimbang dan saling mengendalikan satu sama lain untuk menjadikan manusia itu memiliki karakter yang baik. Manusia harus dapat berpikir kritis dan ilmiah untuk menentukan masa depannya dengan menjadikan kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya. Oleh karena itu, manusia harus mengerti apa arti dari pandangan hidup itu sebenarnya supaya mereka tidak terjerumus pada hal-hal yang bersifat negatif. Pandangan hidup adalah sikap yang paling mendasar yang dimiliki oleh manusia dalam menyikapi permasalahan yang terjadi di dalam kehidupannya, pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, sebagai petunjuk kehidupan di dunia.

Manusia dan Harapan

        Harapan berasal dari kata harap yaitu keinginan supaya sesuatu terjadi atau sesuatu terjadi atau suatu yang belum terwujud. Kata orang, manusia tanpa harapan adalah manusia yang mati sebelum waktu-nya. Bisa jadi, karena harapan adalah sesuatu yang hendak kita raih dan terpampang dimuka. Hampir sama dengan visi walau dalam spektrum sederhana, harapan merupakan cip-taan yang kita buat sebagai sesuatu yang hendak kita raih. Jadi hidup tanpa harapan adalah hidup tanpa visi dan tujuan.

       Maka bila manusia yang hidup tanpa harapan pada hakekatnya dia sudah mati. Harapan bukanlah sesuatu yang terucap dimulut saja tetapi juga berangkat dari usaha. Dia adalah ke-cenderungan batin untuk membuat sebuah rencana aksi, peristiwa, atau sesuatu menjadi lebih bagus. Sederhananya, harapan membuat kita berpikir untuk melakukan sesuatu yang lebih baik untuk meraih sesuatu yang lebih baik.

      Harapan dan rasa optimis juga memberikan kita kekuatan untuk melawan setiap hambatan. Seolah kita selalu mendapatkan jalam keluar untuk setiap masalah. Seolah kita punya kekuatan yang lebih untuk siap menghadapi resiko. Ini kita sebut sebagai perlawanan. Orang yang hidup tanpa optimisme dan cenderung pasrah pada realita maka dia cenderung untuk bersikap pasif, Oleh karena itu dalam makalah ini kita dapat mengetahui lebih dalam tentang manusia dan harapan.


Makna Kepercayaan

         Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki keyakinan padanya. Kepercayaan merupakan kondisi mental yang didasarkan oleh situasi seseorang dan konteks sosialnya.
Pengertian kepercayaan menurut beberapa ahli, yaitu :
  • (Moorman, 1993) Ketika seseorang mengambil suatu keputusan, ia akan lebih memilih keputusan berdasarkan pilihan dari orang- orang yang lebih dapat ia percaya dari pada yang kurang dipercayai.
  • Menurut Rousseau et al (1998), kepercayaan adalah wilayah psikologis yang merupakan perhatian untuk menerima apa adanya berdasarkan harapan terhadap perilaku yang baik dari orang lain.
  • (Mayer et al, 1995) kepercayaan konsumen didefinisikan sebagai kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya.
  • Menurut Ba dan Pavlou (2002), kepercayaan sebagai penilaian hubungan seseorang dengan orang lain yang akan melakukan transaksi tertentu sesuai dengan harapan dalam sebuah lingkungan yang penuh ketidakpastian.
  • (Morgan & Hunt, 1994) kepercayaan terjadi ketika seseorang yakin dengan reliabilitas dan integritas dari orang yang dipercaya.
  • McKnight, Kacmar, dan Choudry (dalam Bachmann & Zaheer, 2006), menyatakan bahwa kepercayaan dibangun sebelum pihak-pihak tertentu saling mengenal satu sama lain melalui interaksi atau transaksi. Kepercayaan secara online mengacu pada kepercayaan dalam lingkungan virtual.
  • Menurut Rosseau, Sitkin, dan Camere (1998), definisi kepercayaan dalam berbagai konteks yaitu kesediaan seseorang untuk menerima resiko. Diadaptasi dari definisi tersebut, Lim et al (2001) menyatakan kepercayaan konsumen dalam berbelanja internet sebagai kesediaan konsumen untuk mengekspos dirinya terhadap kemungkinan rugi yang dialami selama transaksi berbelanja melalui internet, didasarkan harapan bahwa penjual menjanjikan transaksi yang akan memuaskan konsumen dan mampu untuk mengirim barang atau jasa yang telah dijanjikan.

Nilai-nilai Budaya sebagai Tolak Ukur Harapan

Dalam hasil budaya yang berupa sastra, dapat dihayati adanya kandungan nilai budaya yang dibawa penulisnya sebagai gagasan utama.

Dalam sastra jawa misalnya antara lain terdapat nilai budaya meliputi :

a.Nilai kejuangan dan semangat pengorbanan
Yaitu, nilai perjuangan sebagai tolak ukur dan diharapkan dimiliki masyarakat, seperti kesetiaan, kesungguhan, kedisiplinan, dll.

b. Nilai kerumahtanggaan
Yaitu, nilai yang diharapkan berkembang dalam setiap keluarga.

c. Nilai kemandirian kaum wanita
yaitu, Nilai yang diharapkan dapat dimiliki setiap wanita.

Dalam hidup di dunia, manusia dihadapkan pada persoalan yang beragam baik itu masalah positif maupun negatif. Untuk menghadapi persoalan hidup tersebut manusia perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun informal agar memiliki kehidupan yang sejahtera.

Menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal dari generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi di akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah Tuhan melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan.

Dalam hidup di dunia, manusia dihadapkan pada persoalan yang beragam baik itu masalah positif maupun negatif. Untuk menghadapi persoalan hidup tersebut manusia perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun informal agar memiliki kehidupan yang sejahtera menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal dari generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi di akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah Tuhan melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan.

Sumber:

Rabu, 13 Mei 2015

Ilmu Budaya Dasar 4

Contoh-contoh Kasus Manusia dan Kegelisahan

  • Bayi yang sering menangis dan rewel, pasti sangat meresahkan orang tuanya, apalagi jika itu buah hati pertama orang tuanya. Pengalaman pertama punya bayi pasti sangat merepotkan, terutama bagi mereka yang memelihara bayi tanpa supervising dari orang tuanya, dalam arti kakek-nenek si bayi. Tapi, jangan takut, bukan kesalahan anda jika sang bayi menangis terus, dan juga bukan kesalahan si mungil buah hati anda. Menangis, bahkan sampai sangat serius frekuensinya, umum terjadi pada bayi. Bayi yang tumbuh sehat serta cukup gizi sekalipun, akan tetap menangis. Justru menangis adalah tanda bahwa bayi anda sehat, asal dalam batas-batas tertentu.
  • Beberapa waktu belakangan ini kita sering mendengar isu bahwa jakarta akan diguncang gempa dengan daya rusak yang setara dengan bom hiroshima pada waktu tertentu. ketika mereka mendengar berita tersebut, mereka langsung panik dan melakukan persiapan untuk mengamankan barang-barang miliknya atau membuat tenda di depan rumah dan menjudge bahwa berita tersebut benar adanya. padahal kalau kita telaah secara mendalam, tidak ada seorangpun yang dapat mengetahui kapan dan dimana gempa itu akan terjadi. hal tersebut dapat terjadi karena mereka takut kehilangan beberapa haknya seperti hak untuk hidup, ak untuk mendapat perlindungan, dan lain lain
  • Jika kita sedang mengendarai motor, maka patuhilah peraturan berkendara yang telah ditetapkan. Jadi, jika ada operasi tidak akan membuat kita gelisah karena misalnya tidak punya SIM, tidak pakai helm standar dll. Begitu pula dalam kehidupan beragama, jalankanlah ajaran agama dengan benar agar tidak menimbulkan rasa berdosa di kemudian hari kelak.
  • Dokter  yang menghadapi  istri dan anaknya  yang sedang  sakit, justru  tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat  apa-apa bila menghadapi   keluarganya  yang  sakit,  karena  ia  merasa  khawatir.  Dalam  hal  ini dokter  itu harus  bersikap  seperti   menghadapi  pasien  yang  bukan  keluarganya.

Resensi Novel yang Berkaitan dengan Manusia dan Penderitaan

Judul buku                 : Berteman dengan kematian (Catatan gadis Lupus) 
Pengarang                  : Sinta Ridwan 
Penerbit                     : Ombak 
Terbit                        : Mei 2010 (Cetakan I) Juli 2012 (Cetakan IV) 
Tempat Penerbitan      : Yogyakarta
Jumlah Halaman         : xvi + 363 halaman
Ukuran Buku              : 13 x 19 cm
Novel ini menceritakan tentang seseorang gadis penderita penyakit Lupus yang bernama Sinta. Tak pernah ia duga sebelumnya jika lupus mengunjungi tubuhnya! Tak kalah dengan HIV/AIDS, penyakit ini belum ada obatnya. Lupus membuat tubuhnya melemah dari hari ke hari. Dia berjuang memaknai hari-hari menjelang kematiannya. Saat mengetahui dirinya mengidap penyakit Lupus, yang terbayang adalah kematian yang terus tersenyum dan seakan melambaikan tangan di depan. Baginya kematian bukanlah sesuatu yang menakutkan, tetapi serupa teman akrab yang diajaknya berbincang dan berteman sehari-hari. Senyum kematian di depan justru membuat setiap detik dan menit menjadi sangat berharga. Membuatnya terpukau pada indahnya keabadian dalam hidup disini dan saat ini. Sinta yang berasal dari keluarga broken home dan membiayai hidup dan kuliahnya sendiri selepas SMU mampu memberikan makna lebih pada hidupnya.  Dia selalu memberikan senyum dan semangat pada orang-orang disekitarnya, terutama kepada penderita penyakit seperti dirinya: “bahwa hidup harus disyukuri, bahwa hidup harus dihidupi”. Sebab pada akhirnya, menghidupi hidup adalah obat sesungguhnya dari setiap mahluk di dunia.   Hingga pada usianya yang ke-25 tahun dia masih dapat berkarya dan memberikan senyuman indahnya pada setiap orang di sekitarnya. " Aku Mau Hidup Seribu Tahun Lagi", satu kata yang patut ditiru dari gadis 25 tahun ini, "semangat". Ya, diantara hari-harinya yang dibayangi penyakit lupus, Sinta Ridwan tak pernah patah semangat untuk membuat banyak karya. Menulis puisi, dan novel menjadi salah satu bagian hidupnya. Kajian naskah kuno pun jadi pilihannya untuk dieksplorasi. Suatu hari, dalam perjalanan dari Bali menuju Bandung, usai mengikuti sebuah kegiatan kampus, Sinta sedang bergelut dengan lupus. Teman-temannya memperhatikan Sinta dengan penuh iba. Sinta pun mengaku, sebagaimana ia tulis dalam bukunya di halaman 201-202. "Kulihat beberapa teman-temanku masih berdiri di sampingku, memperhatikanku. Bahkan ada yang menggosipkan aku terkena penyakit yang parah semacam kanker dan kambuh gara-gara bertengkar dengan teman sekamarku kemarin. Hahaha, ada-ada saja. Aku tidak mau mendengarkan mereka berbisik-bisik tidak jelas. Bahkan aku melihat ada teman dekatku yang menangis. Tak usah menangis, tenanglah, bisikku. Aku tidak akan meninggal kok, terima kasih ya teman. Aku pun terlelap dalam bus sepanjang perjalanan ke Bandung, tertidur sambil tersenyum kesakitan." Sinta, meskipun menderita sakit, justru menasihati teman-temannya yang sehat agar tidak menangis. Sinta, meskipun bergelut dengan lupus dan merasa kesakitan, justru bisa tersenyum. Pelajaran menarik lain dari seorang Sinta, yakni ketika Sinta mengikuti seminar tentang penyakit lupus. Dokter mengatakan, bahwa para penderita penyakit lupus, tidak bisa lepas dari obat-obatan kimiawi. Tapi Sinta menolak anjuran itu. Sinta kemudian menggambar sketsa tubuh manusia yang diberi nama AKU. Tangan manusia itu menggenggam tali-tali yang mengikat banyak balon yang sedang mengudara. Di setiap balon, Sinta memberi warna yang berbeda disertai tulisan. Yang menarik, di balon berwarna merah, Sinta menulis "hidup tanpa obat kimia". Di balon berwarna ungu, Sinta menulis, "harus bahagia tiap hari". Di balon warna hitam, Sinta menulis dengan kalimat, "semoga bahagia lahir batin ya Ta." Dan di balon warna putih, ia menulis "Hidup harus hidup" (halaman 256-257). Apa yang ditulis Sinta memiliki makna sama dengan doa. Paling tidak itulah harapan Sinta yang dipanjatkan kepada Sang Pencipta. Dan benar kata Bung Chairil Anwar, “Aku mau hidup seribu tahun lagi”. Demikian Sinta Ridwan menulis di halaman terakhir bukunya, Berteman dengan Kematian Catatan Gadis Lupus (Ombak2010). Sebuah penutup yang terasa berbeda dengan judul buku tersebut. Namun, tampaknya gadis cantik kelahiran Cirebon, 11 Januari 1985 ini, merasa perlu menutup bukunya dengan cara seperti itu untuk melukiskan semangat hidupnya. Meski tahu, sebagai orang pengidap lupus (odapus), ia setiap hari harus berteman dengan ancaman kematian melalui penyakit yang terus mengancam berbagai organ tubuhnya. Buku ini diluncurkan di Gedung Indonesia Menggugat (GIM) Bandung, Minggu 9 Mei 2010, bertepatan dengan peringatan Hari Lupus Sedunia. Lewat buku yang ditulis dengan bahasa yang mudah dimengerti dan dengan gaya catatan harian, Sinta tak hanya menuturkan ihwal penyakit lupus dan bagaimana mulanya ia divonis menjadi seorang odapus. Akan tetapi, nyaris mengisahkan seluruh dirinya, dari masa kecil, perceraian kedua orang tuanya, kematian orang-orang yang disayanginya, perjuangannya bekerja keras di Bandung, gaya hidup, hingga perubahan besar pada dirinya dalam memandang hidup ketika lupus bersarang dalam tubuhnya. Dan satu hal yang amat terasa dalam buku ini adalah semangat hidup. Semangat seorang gadis yang sejak remaja ditempa oleh berbagai pengalaman pahit. Tak cukup hanya penderitaan psikologis akibat keluarganya yang berantakan, penderitaan fisik akibat lupus pun harus diterimanya. Dan itu terjadi ketika ia sedang tumbuh sebagai seorang mahasiswi yang penuh dengan cita-cita. Namun, lupus tidaklah menyurutkan semangat hidup dan cita-citanya. Meski penyakit yang belum ada obatnya ini telah menyerang tubuhnya, setamat menyelesaikan pendidikan di sebuah sekolah tinggi bahasa, sambil bekerja, Sinta meneruskan pendidikannya ke Pascasarjana Jurusan Filologi di UNPAD. Kini, sambil menyelesaikan tesisnya, ia masih terus menulis puisi. "Secangkir Bintang" merupakan kumpulan puisinya yang pertama. Semangat ini pula yang terasa dalam gaya penulisan bukunya. Seluruh penderitaan sampai yang paling mendebarkan sekalipun, ditulis dengan gaya khas anak muda. Polos, santai, penuh celetukan konyol, dan jauh dari tujuan mendramatisasi nasib demi mendapat empati, apalagi untuk minta dikasihani. Justru dengan cara seperti inilah kesedihan itu amat terasa. Kebersahajaan dan kepolosan seorang gadis menuturkan penyakit yang mengancam jiwanya, tanpa sedikit pun mengeluh. Bersahaja dan polos, begitulah Sinta Ridwan dalam kesehariannya. Berpakaian santai, selalu berbicara diiringi senyum, kadang terkesan manja dan agak cerewet. Namun, sesekali ia bisa bicara penuh semangat, terutama tentang nasib naskah-naskah kuno yang tak terawat dan banyakdi perjualbelikan ke negara asing. Atau tentang aksara Sunda, perjalanannya meneliti naskah kuno ke berbagai kota di Kalimantan, cita-citanya meneruskan studi ke Leiden Belanda, atau mendirikan perpustakaan naskah-naskah Nusantara. Termasuk ceritanya tentang Naskah Wangsakerta. "Saya ingin menulis novel tentang Wangsakerta," ujar gadis manis ini bersemangat. Wangsakerta merupakan seorang pangeran Cirebon yang merupakan tokoh penting dalam proses penulisan sejarah Nusantara tahun 1698. Memang aneh, di tengah kegandrungan anak-anak muda memilih studi bidang keilmuan yang mudah mendapatkan lapangan kerja, gadis yang pernah menjadi pemain softball dan vokalis group band di Cirebon ini, memilih bidang studi filologi yang selalu mengurusi naskah kuno. Alasan ia memilih kajian sastra kuno atau filologi tak bisa dilepaskan dari kesukaannya pada sastra. Di bidang yang satu ini, gadis yang sebelumnya perokok dan suka begadang ini telah menerbitkan kumpulan puisinya yang berjudul "Secangkir Bintang". Dengan mengesplorasinaskah naskah kuno, gadis ini juga berharap bahwa suatu hari ia bisa menjadi pengajar atau peneliti yang bisa berkeliling dunia. Karena itulah, puisi dan nasib naskah-naskah kuno, merupakan topik obrolan yang paling disukainya. Bahkan, jika ia sedang bercerita tentang naskah-naskah kuno tampak bahwa pembicaraan itu lebih menarik baginya ketimbang membicarakan penyakit lupus yang ada dalam tubuhnya. Sinta menuturkan bahwa ia kerap merasa kurang nyaman berada di tengah berbagai kegiatan perkumpulan pengidap penyakit yang dilembagakan. Namun ia merasa terpanggil jika ada orang yang mengajaknya membicarakan kasus penyakit lupus.Tapi ia harus mempersiapkan mental agar ia tidak terpancing ke dalam suasana yang menyedihkan, sehingga membuat ia sendiri jadi gelisah dan cemas. Sinta harus menerima semuanya dengan lapang dada. Dulu ketika ia divonis mengidap lupus, ia sangat marah dan kecewa sekali. Tapi sekarang ia jadikan teman," katanya. Sejak ia divonis mengidap lupus tahun 2006, Sinta giat mencari tahu tentang penyakit tersebut. Dari mulai pengalamannya sendiri, konsultasi dengan para dokter yang merawatnya, hingga mencari berbagai buku dan referensi di internet. Karena penyakit mengerikan ini dalam dunia medis belum ada obatnya, maka bagi Sinta obat itu harus ada dalam diri seorang odapus. Dan itu adalah semangat hidup dan merasa berbahagia. "Saya ingin sekali merasakan obat itu, karena saya ingin sembuh. Dan obat itu adalah kebahagiaan," ujarnya dengan semangat. Akan tetapi bagaimanakah memunculkan bahagia sedangkan lupus terus menyerang organ tubuh dengan ancaman kematian? Tentu saja tak mudah, terlebih lagi kebahagian itu sangat relatif. Demikian pula bagi Sinta. Namun baginya, sebagai odapus kebahagian itu adalah dengan memaknai hidup dan menghargainya. Tentu manusiawi sekali jika ia pun merasa takut pada kematian. Akan tetapi, Sinta memandang ketakutan pada kematian itu sebagai teman. Dan itulah yang membuatnya bisa memandang ke arah sebaliknya, ke arah bagaimana menghargai dan memaknai hidup dengan sebuah semangat. "Saya masih ingin hidup. Hidup harus hidup. Tapi jika memang kematian itu akhirnya datang, yang saya takutkan hanyalah saya mati sendirian tanpa ada siapa pun," ujar gadis yang hingga sekarang keluarganya belum tahu bahwa ia mengidap lupus.
Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari buku ini. Itu lantaran Sinta menulis dengan jujur, penuh perasaan dan tentu saja dengan semangat hidup yang tinggi. Pelajaran yang paling berharga disodorkannya yaitu bahwa manusia, siapapun dia tidak akan luput dari kematian. Hal itu memang sudah diingatkan oleh kitab suci, bahwa Sang Maut selalu mengikuti serta mengintai semua makhluk setiap saat. Dan Sinta mengingatkan, atau menegaskan kembali, bahwa hal itu benar-benar terjadi sehingga perlu diisi dengan perbuatan yang bermakna. Dengan itu, kita harus sadar bahwa tidak  ada yang kekal di dunia. Dan disisa  hidup kita buatlah menjadi bermanfaat dan lebih berarti bukan hanya untuk diri kita sendiri, tetapi juga bagi orang lain, terutama disekitar kita. Buatlah mereka bahagia dan tersenyum, yakinlah kebahagiaan yang mereka rasakan itulah kebahagiaan kita .


Referensi


Ilmu Budaya Dasar 3

Manusia dan Kegelisahan

Pengertian Kegelisahan

           Kegelisahan berasal dari kata “gelisah”. Gelisah artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas dan sebagainya. Kegelisahan menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, artinya merasa gelisah, khawatir, cemas atau takut dan jijik. Rasa gelisah ini sesuai dengan suatu pendapat yang menyatakan bahwa manusia yang gelisah itu dihantui rasa khawatir atau takut. Manusia suatu saat dalam hidupnya akan mengalami kegelisahan. Kegelisahan yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
          Manusia selama ini seringkali tenggelam dalam kegelisahan. Berbagai penyebab kegelisahan telah menyita waktu dan perhatian manusia, dan sayangnya banyak yang tidak menyadari betapa mengganggunya kegelisahan itu. Kegelisahan yang timbul dalam diri kita sebenarnya dibuat oleh kita sendiri, kita ciptakan mereka di dalam pikiran kita melalui ketidakmampuan ataupun kegagalan untuk mengerti bahaya perasaan keakuan dan melalui khayalan yang melambung serta kesalahan dalam menilai setiap kejadian atau benda. Hanya jika kita dapat melihat suatu kejadian atau benda dengan apa adanya, bahwa tidak ada sesuatu apa pun yang kekal di dunia ini dan bahwa keakuan kita sendiri merupakan khayalan liar yang membawa kekacauan dalam pikiran yang tidak terlatih. Kegelisahan adalah suatu rasa tidak tenteram, tidak tenang, tidak sabar, rasa khawatir/cemas pada manusia. Kegelisahan merupakan gejala universal yang ada pada manusia manapun. Namun kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingakah laku atau gerak – gerik seseorang dalam situasi tertentu. Jadi, kegelisahan merupakan sesuatu yang unik sebagai manifestasi dari perasaan tidak tenteram, khawatir, ataupun cemas.
       Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkahlaku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala gerak gerik atau tingkah laku itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mondar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala, duduk merenung sambil memegang kepala, duduk dengan wajah murung,malas bicara, dan lain-lain.kegelisahan juga merupakan ekspresi dari kecemasan. Masalah kecemasan atau kagalisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
          Hal ini terjadi karena adanya keterbatasan manusia untuk dapat mengetahui hal-hal yang akan datang atau yang belum terjadi. Hal ini terjadi misalnya karena adanya suatu harapan, atau adanya ancaman. Manusia gelisah karena takut terhadap dosa-dosa dan pelanggaran (yang telah dilakukan), takut terhadap hasil kerja (tidak memenuhi kepuasan spiritual), takut akan kehilangan milik (harta dan jabatan), atau takut menghadapi keadaan masa depan (yang tidak disukai). Sedangkan sumber kegelisahan berasal dari dalam diri manusia (internal) misalnya rasa lapar, haus, rasa sepi, dan dari luar diri manusia (eksternal) misalnya kegelisahan karena diancam seseorang.
        Penyebab lain kegelisahan karena adanya kemampuan seseorang untuk membaca dunia dan mengetahui misteri hidup. Kehidupan ini yang menyebabkan mereka menjadi gelisah. Mereka sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, mereka hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Orang yang tidak mempunyai dasar dalam menjalankan tugas (hidup), sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga disebut kegelisahan murni, yaitu kegelisahan murni tanpa mengetahui apa penyebabnya. Bentuk- bentuk kegelisahan manusia berupa keterasingan, kesepian, ketidakpastian. Perasaan-perasaan semacam ini silih berganti dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia.

Sumber Kegelisahan

Kegelisahan dan kecemasan merupakan hal yang wajar dan manusiawi. Bukankah setiap harinya kita selalu dihadapkan pada berbagai permasalahan hidup? Memanglah benar, bahwa kita hidup tak bisa lari dari masalah, karena semakin diri kita lari dari masalah, hidup kita pun menjadi semakin bermasalah dan cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan itu adalah dengan mencari akar permasalahan, sehingga setiap kegelisahan itu datang, maka ia tidak kembali mendatangkan banyak masalah. Ya kira-kira kurang lebihnya seperti sebuah motto "Mengatasi masalah tanpa masalah" 
Diantara beberapa penyebab kegelisahan dan kecemasan itu sendiri, antara lain :
  1.  Melemahnya iman dan semakin rapuhnya kekuatan hati, sehingga kegelisahan pun selalu menghantuinya.
  2. Lemahnya kepercayaan diri, sehingga ia semakin ragu akan kemampuan dirinya sendiri, walaupun banyak potensi dari dirinya yang masih bisa digali.
  3. Angan-angan yang tidak realistis, yang tidak sesuai dengan kemampuan diri atau juga tidak dibarengi dengan usaha yang nyata dan keras.
  4. Terlalu memikirkan lawan jenisnya walaupun belum menjadi haknya. Pada awalnya mungkin itu suatu keindahan, namun pada tahap berikutnya akan menimbulkan permasalahan hati yang menyiksa.
  5. Kesaksian dan sumpah palsu yang diucapkan/diikrarkan. Hal ini tentunya akan membuat hati tidak tenang karena sudah melakukan kebohongan.
  6. Hilangnya kepercayaan dari orang-orang yang sebelumnya telah memberikan kepercayaan kepadanya.
  7. Beban hidup dan masalah yang semakin meningkat, yang tidak dibarengi dengan kesiapan fisik juga mental.
  8. Ketakutan akan masa depannya, sehingga ia terus dibayangi rasa was-was dalam hati, diri juga pikirannya.
  9. Terlalu berpaku pada masa lalu yang buruk, yang tidak membuatnya segera bangkit untuk menciptakan suasana masa depak yang lebih baik.
  10. Terlalu menutup diri dari orang-orang di sekitarnya, sehingga tidak mau berbagi dan sharing tentang segala permasalahannya.

Penyebab Kegelisahan

        1. Cinta Diri

Kecintaan seseorang terhadap dirinya merupakan hal yang wajar, namun sebagian orang telah berlebihan dalam mempertahankan cinta tersebut, sehingga terbebani dengan berbagai macam penderitaan dan rasa sakit. Dalam pembahasan ini, yang dimaksud cinta diri adalah kecintaan melampaui batas, perhatian berlebihan terhadap diri sendiri, dan sangat sensitif terhadap segala hal yang berkaitan dengan itu, sehingga ia tidak mendapati musibah yang lebih parah dari penyakit tersebut.

Ya perhatian yang berlebihan terhadap diri akan menyebabkan munculnya keinginan buruk dalam diri seseorang, seperti ingin meraih kecintaan dari semua manusia, mengharapkan kehadiran mereka dengan patuh dan mau melaksanakan perintahnya secara keseluruhan demi memperoleh  kerelaannya.

       2. Lalai dalam Mengingat Tuhan

Dalam beberapa hadits dan riwayat Shahih disebutkan bahwa was-was dalam keadaan tertentu akan muncul sebagai akibat kelalaian seseorang dalam mengingat Allah, berpaling dari (mencari) hikmah-Nya, dan mengentengkan perintah dan larangan-Nya. Terkadang was-was juga akan muncul dari setan yang telah mengguncangkan  jiwanya.

Ya, orang yang hatinya bersih dan yakin kepada Tuhan tidak akan terkena penyakit ini, kecuali bila menderita cacat atau penyakit tertentu. Dari sudut pandang agama, mengingat Tuhan ibarat benteng kuat dan baju besi yang melindungi manusia dari berbagai macam bahaya, seperti penyakit kejiwaan. Sebagaimana, kita juga dapat menjadikannya sebagai pijakan dalam proses pengobatannya. Beberapa riwayat menyebutkan bahwa was-was bisa muncul sebagai akibat perbuatan haram dan mungkar, sebaliknya mencari perlindungan Allah dapat mencegah seseorang dari dampak negatifnya.

       3. Gejolak Hati

Terkadang was-was muncul dalam keadaan tertentu lantaran kegalauan hati yang sangat keras akan hal-hal yang spele dan remeh. Ketika ia tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menyibukkan dirinya, ia akan memikirkan problem dan khayalan sia-sia, sehingga sering kali hal itu menyeretnya kedalam kubangan was-was.

Karena itu, ketika seorang anak kecil megotori badannya, maka ia akan segera melawan guncangan jiwa lantaran takut akan hukuman ibunya dengan cara mencuci kotoran tersebut berulang kali. Dan, pengulangan itu memberikan kemungkinan bagi muncul dan tertanamnya pemikiran yang bersifat was-was tersebut. Sebagian orang berkeyakinan bahwa pemikiran yang disertai perasaan was-was sebenarnya merupakan sejenis kegelisahan yang timbul dari penyakit kejiwaan yang dapat disembuhkan dengan mudah.

        4. Rasa Takut dan Malu

Mungkin, sifat malu merupakan salah satu diantara faktor penyebab was-was, sebab seorang pemalu adalah orang yang takut berdiam diri dan inilah yang mengharuskan kita membahas tentang sebab-sebabnya pada anak-anak.

Karena itu, mereka yang pada masa kecilnya telah mendapatkan pelecehan dan perlakuan keras, pada masa dewasanya tidak akan mampu menghadapi problem yang sangat besar dan menyelesaikannya secara benar. Ini menunjukkan bahwa seorang pemalu akan berusaha dengan berbagai macam cara untuk melaksanakan pekerjaan dengan sebaik-baiknya agar tidak menjadi bahan penilaian dan cemoohan orang lain. Inilah yang mendorongnya melakukan pekerjaan secara berulang agar dapat menyelesaikannya sebaik mungkin, yang pada akhirnya menjerumuskannya kedalam was-was.

       5. Tidak Merasa Aman

Dalam keadaan tertentu, perasaan tidak aman merupakan faktor penyebab terjadinya was-was. Dengan kata lain, sebagian orang akan menderita was-was lantaran dirinya merasakan tidak adanya keamanan. Terkadang, perasaan semacam ini merupakan akibat dari lemahnya kepribadian dan tidak adanya kemampuan dalam mengendalikan   diri.

Tidak diragukan lagi bahwa benturan kejiwaan yang datang secara tiba-tiba pada diri seseorang akan mendorong munculnya perasaan tidak aman dalam diri , yang kemudian akan menyebabkan tertimpa was-was. Sebagaimana, tekanan jiwa akan menghilangkan perasaan aman dalam pikiran seseorang. Ini juga merupakan penyebab lemahnya kepribadian dan menjadikannya sebagai sasaran empuk bagi penyakit was-was.

       6.  Jiwa yang Lemah

Kelemahan jiwa dalam diri seseorang dapat mencapai suatu taraf dimana ia sendiri kehilangan kekuatan untuk mengendalikannya, sehingga kita mendapatinya dengan terpaksa menyerah dihadapan kejadian-kejadian yang dialaminya. Ketika ia menampakkan keinginan agar seluruh pekerjaannya sebanding dengan orang yang lebih utama darinya, maka perasaan ini akan berubah kedalam bentuk perasaan lemah.

Mengatasi Kegelisahan

1. Membuat Sebuah Daftar

Ketika Anda memiliki daftar panjang dari hal-hal yang Anda lakukan, hal itu bisa membuat siapapun merasa gelisah. Cobalah untuk menulis semua hal yang membuat pikiran Anda gelisah, terutama pada malam hari. Tindakan ini dapat membuat pikiran Anda lebih tenang. Anda akan mengingat apa yang harus dilakukan dan perlahan-lahan Anda bisa menghilangkan kegelisahan Anda tersebut dari daftar yang Anda buat.

2. Olahraga

Olahraga telah terbukti menjadi salah satu cara untuk mengurangi stress dan kegelisahan. Jika Anda menyukai tenis, sebagai contoh, tindakan memukul bola bolak-balik bisa sangat membantu Anda untuk mengarahkan energy gelisah Anda dengan cara yang sehat.
Berjalan juga salah satu aktifitas yang baik. Anda bisa berjalan disekitar rumah Anda selama 10 menit, pergi ke taman, ataupun berjalan-jalan biasa. Tindakan mencari udara segar diluar rumah bisa memberikan Anda ruang untuk bernafas, mampu membuat Anda bisa menikmati suara alam, ataupun menikmati semacam keheningan dan kedamaian.
Apapun olahraga yang Anda sukai, lakukanlah dengan teratur. Hal itu tentu dapat membantu Anda.

3. Aromatherapy

Hanya dengan harum lavender saja dapat membantu Anda untuk mengurangi stres dan tekanan darah tinggi. Para ilmuwan telah mendokumentasikan kelebihan dari aromatherapy ini.
Dimulai minyak esens lavender ataupun dupa. Oleskan setetes minyak esens tersebut pada tiap dupa. Duduk dengan tenang atau berbaringlah, dan biarkan aroma lavender tersebut membantu Anda untuk rileks.
Dupa lavender juga bekerja dengan baik, tetapi tidak semanjur minyak esens dan beberapa orang mendapati bahwa asap dari dupa terlalu kuat. Nyalakan batang dupa dan biarkan aroma dupa tersebut mengisi ruang Anda. Lagi, duduklah dengan tenang untuk beberapa saat dan hiruplah harum lavender tersebut.
4. Teh

Tindakan membuat the adalah proses yang menenangkan. Teh membuat Anda lebih tenang dan Anda harus menyesap teh tersebut. Anda tidak dapat menenggak minuman yang masih panas.
Beberapa varietas untuk menenangkan adalah teh lavender, chamomile, ataupun jahe. Lavender dan chamomile, keduanya dapat menenangkan Anda. Sedangkan jahe dapat membantu Anda untuk mengobati sakit perut.
Tuangkan air bersih kedalam cerek teh dan biarkan air tersebut mendidih. Tuangkan kantong teh ataupun daun teh, dan biarkan agar meresap sampai teh tersebut cukup dingin untuk diminum. Duduklah pada tempat yang sepi dan hilangkan suara-suara yang mengganggu. Telepon seluler, musik, TV, radio, dan sebagainya. Sesaplah teh Anda selama 20 menit dan hilangkan perhatian Anda dari pikiran-pikiran yang membuat tingkat stress Anda bertambah.
5. Musik Yang Menenangkan

Dengarkan beberapa musik yang menenangkan. Ada banyak jenis musik yang berbeda, yang dapat menenangkan pikiran Anda. Musik klasik, Zen, Meditasi, Musik Tradisional ataupun jenis musik dan suara yang menenangkan adalah pilihan yang baik. Sambil mendengarkan musik, Anda dapat duduk dengan tenang ataupun melakukan aktifitas santai untuk membantu pikiran Anda menjadi lebih tenang, seperti membaca, membuat karya seni, menulis, dan sebagainya.

Keterasingan

Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata ini berasal dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang. Sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari yang lain atau terpencil. Jadi kata keterasingan berarti hal – hal yang berkenaan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisah dari yang lain. Terasing atau keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.

Kesepian


         Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lenggang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya. Kesepian itu akibat dari keterasingan. Keterasingan dapat disebabkan sikap buruk seperti sombong, angkuh, keras kepala, yang membuat manusia diasingkan oleh kehidupan sosialnya.
         Kesepian adalah keadaan emosi dan kognitif yang tidak bahagia yang diakibatkan oleh hasrat akan hubungan akrab tetapi tidak dapat mencapainya. Individu yang tidak menginginkan teman bukan orang yang kesepian, tetapi seseorang yang menginginkan teman dan tidak memilikinyalah orang yang kesepian. Kesepian adalah pengalaman subjektif. 
         Kesepian juga dideskripsikan sebagai kesakitan sosial - suatu mekanisme psikologis untuk memperingatkan seorang individu atas isolasi yang tidak diinginkan dan memotivasinya untuk mencari hubungan sosial. 
        Sebagai makhluk sosial, rasanya tidak ada orang yang ingin kesepian, tanpa punya sahabat tempat berbagi perasaan atau juga tidak punya keterikatan emosional dengan pasangan. Orang-orang yang kesepian cenderung menilai dirinya sebagai orang yang tidak berharga dan tidak dicintai. Akhirnya ia pun tidak nyaman berada di lingkungan mana pun. 
Selain mendatangkan penyakit, kesepian yang dirasakan seseorang juga bisa membuatnya kedinginan dan mudah terserang flu. Menurut peneliti dari Universitas Toronto, Kanada, orang-orang yang merasa dirinya terasing sering merasa kedinginan di sebuah ruangan bila dibandingkan dengan orang yang bahagia.

Sebab terjadinya kesepian

 Berikut ini adalah lima penyebab umum munculnya rasa kesepian.
  • Usia.
Modernitas yang menggeser kebudayaan tradisional membuat lansia merasakan tertekan dalam kesendirian. Dalam masyarakat tradisional, orang tua memiliki peran penting dan prestise yang membuat mereka selalu dikelilingi oleh keluarga dan masyarakat. Namun, di era modern, peran orang tua semakin terpinggirkan karena kesibukan profesi anak-anaknya.
Oleh karena itu, orang tua berisiko merasa terasing dari keluarga dan lingkungan mereka.
  • Kehilangan.
      Kematian, perceraian, dan pernikahan yang tertunda atau kegagalan perkawinan sering menjadi faktor munculnya rasa kesepian bagi sebagian orang.
Meskipun banyak yang kemudian melarikan diri pada kencan atau situs pertemanan namun masih tidak mampu menjawab kesepian mereka.
Hal ini dibenarkan oleh psikolog Jane E. Brody. “Melarikan diri tidak akan mengurangi perasaan kesepian yang sebenarnya, ini akan menciptakan rasa kesepian menjadi lebih kuat tertanam.”
  • Media sosial online.
Atlantic juga menulis, semakin kita terhubung dengan kehidupan sosial secara digital, kita akan semakin tenggelam dalam kehidupan sosial nyata. Penelitian yang ada dalam artikel tersebut menyatakan, ketika seseorang aktif di media sosial, mereka semakin mundur dari lingkungan nyata dan dari persahabatan.
Namun, ini lebih baik dari mereka yang tidak menggunakannya atau pasif.
  • Kendaraan/Perjalanan
Menurut Robert Putnam, para ilmuwan dari Harvard University dan penulis buku Bowling Alone, semakin lama waktu tempuh diambil, perasaan kuat isolasi sosial muncul. Contohnya, jika kita menghabiskan waktu dalam perjalanan itu sendiri, hubungan sosial secara otomatis akan berkurang sebesar 10 persen.
  • Faktor genetik.
Ternyata, kesepian juga disebabkan oleh faktor genetik. Salah satu survei tentang kesepian pada anak kembar menunjukkan bahwa kembar cenderung merasa kurang kesepian daripada mereka yang tidak memiliki saudara kembar.

Ketidakpastian

Ketidak pastian berasal dari kata tidak pasti artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas. Ketidak pastian artinya keadaan yang tidak pasti, tidak tentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul yang jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidak konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti adalah:

1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkan dia.
Contoh :
Seorang pedagang yang maju pesat, pada suatu saat terpikir olehnya ada kawan yang ingin menjatuhkannya. Pikiran itu tidak hilang, tetapi justru menjadi-jadi. Apalagi setelah ia merugi.

2. Phobia
Ialah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3. Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali
Contoh :
keinginan untuk mengambil barang (mencuri), padahal barang itu tak bermanfaat baginya, dan andaikata ingin membeli, mampu juga dia (kleptomania)
keinginan minum-minuman keras, orang itu bukan pemabuk, tetapi bila dilanda pikiran atau perasaan kecewa keinginan minumnya tak dapat dibendung

4. Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain
Contoh :
Ketika ibu Bakri sedang melayani anaknya makan, datang orang-orang mengetuk pintu, mengucap salam, dijawab dan keluarlah ia , diluar, kagetlah ia melihat orang banyak mengusung jenazah yang ditutupi kain, Ibu langsung bertanya siapa itu, itu kan bukan kang Bakri, Semua orang yang ditanya diam. Akhirnya dia berteriak histeris lalu pingsan (film orang-orang laut)

5. Delusi

Menunjukan pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman.

6. Halusinasi

Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindra. Dengan sugesti diri orang dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya. Ini nampak dalam perbuatan penderita (penderita itu dapat menyadari perbuatan itu, tetapi tidak dapat menahan rangsangan khayalan sendiri)

7. Keadaan Emosi

Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi, cepat keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.

Manusia dan Penderitaan

Penderitaan


Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dara artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat, ada yang ringan.
Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan.Berbagai kasus penderitaan terdapat dalam kehidupan.
Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai dengan liku liku kehidupan manusia. Penderitaan fisik yang dialami manusia tentulah diatasi dengan cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitaan psikis, penyembuhan nya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan soal-soal psikis yang dihadapinya.Dalam pengertian lain, penderitaan berasal dari kata "derita" ,dan kata derita berasal dari bahasa sansekerta "dhra" yang artinya menahan atau menanggung. 

Sumber-sumber penderitaan yang dirasakan oleh manusia ialah :

1. Nafsu
Nafsu adalah semua dorongan yang ditimbulkan oleh segala macam kebutuhan termasuk pula instink sehingga menimbulkan keinginan. Batas antara nafsu dan keinginan tidak terlalu jelas. Nafsu dapat menimbulkan gairah hidup pada manusia.
Nafsu atau keinginan itu bisa menjadi suatu penderitaan / kehancuran jika kita tidak bisa mengendalikannya tetapi jika manusia itu bisa mengendalikan nafsu atau keinginannya maka manusia itu akan sukses di dunia maupun di alam akhirat.keinginan adalah sumber penderitaan ketika ia memperbudak kita dan membuat kita jadi orang lain. membuat kita kehilangan jati diri dan menyakiti diri sendiri. membuat kita kehilangan kemanusiaan. seperti seorang pengembara yang menunggu dalam sebuah pelayaran menuju dermaga yang tidak ada. keyakinan kadang tidak cukup memberi kebahagiaan. karena disamping itu ada kenyataan. kenyataan kadang tidak sesuai dengan harapan dan keinginan. sehingga keinginan hanya menimbulkan penderitaan.

2. Perasaan
Perasaan merupakan gejala psikis. Perasaan menyangkut suasana batiniah manusia. kalau manusia merasakan cinta, benci dan sebagainya. Perasaan timbul didalam bathin akibat kontak antara manusia dengan lingkungannya dari lingkungan menimbulkan reaksi dalam kaitan reaksi emosional. Reaksi emosional ini dapat sesuai dengan kehendak pribadi tapi ketika tidak sesuai dengan kehendak pribadinya maka akan timbullah rasa tidak puas sehingga timbullah rasa tidak senang, marah dan sikap negatif lainnya.

3. Pikiran
Pikiran disebut juga akal, budi. Dimilikinya budi atau akal ini pula memungkinkan manusia tahu atau mempunyai pengetahuan tentang sesuatu. Tahu dalam hal ini berarti menghubungkan secara mental sesuatu dengan sesuatu.

4. Kemauan
Kemauan disebut juga kehandak. Dimilikinya kemauan atau kehendak dalam diri manusia memungkinkan manusia memilih. Oleh karena itu kemauan atau kehendak ini dapat dikatakan sebagai pelaksana mengenai apa-apa yang telah di pertimbangkan oleh akal budi dan perasaan.

Mengatasi Penderitaan

Penderitaan yang sudah menjadi takdir atau pun nasib kita sebenarnya bisa kita hindari karena yang membuat hidup kita menderita adalah perbuatan yang kita lakukan. Penderitaan bisa kita atasi dengan cara : 
  1. memulai sesuatu hal dengan hal yang baik, dengan cara ini penderitaan bisa kita hindari karena dengan berbuat baik nasib kita bisa berubah sesuai dengan perbuatan yang telah kita lakukan. Tak lupa juga, dengan berpikiran positif. Karena segala sesuatunya bersumber dari pikiran kita.
  2. lebih mendekatkan diri pada Tuhan, dengan cara ini apa yang kita perbuat akan sesuai dengan dan seturut dengan perintahNya. Penderitaan kita bisa berkurang jika selalu mendekatkan diri pada yang kuasa. Untuk itu, hiduplah dengan hidup yang berada dijalanNya, insya allah, allah akan menjamin kebahagiaan di akhirat kelak.
  3. jalani hidup dengan optimis, dengan cara ini penderitaan dalam hidup kita akan segera berlalu karena adanya suatu motivasi dalam diri untuk mengakhiri segala penderitaan yang telah terjadi dalam hidup ini

Siksaan 

   Siksa berasal dari bahasa inggris "torture" yang artinya digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan sesuatu. Segala tindakan yang menimbulkan penderitaan, baik secara fisik maupun mental, yang dilakukan terhadap seseorang dengan tujuan balas dendam, hukuman, intimidasi dan sadisme dapat dikatakan sebagai penyiksaan. 
    Siksaan digunakan sebagai cara untuk pemaksaan sesuatu, kepentingan pribadi dan kepentingan hukum. Penyiksaan hampir secara universal telah di anggap sebagai pelanggaran berat hak asasi manusia. Manusia mempunyai hak asasi dalam melindungi dirinya dari siksaan. 
    Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan, kesakitan, kegagalan.
Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang merawat tingkah lakupercaya bahwa suatu phobia adalah problem nya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.

Rasa Sakit

Rasa sakit adalah rasa yang dirasakan atau dialami oleh penderita dan setiap manusia akan selalu mengalaminya. Rasa sakit dan siksaan merupakan rentetan sebab akibatnya. Karena ada siksaan orang merasa sakit, dan karena merasa sakit orang menderita. Banyak hikmah yang bisa kita ambil dari rasa sakit, misalnya timbul rasa kasihan terhadap penderita, adanya rasa keprihatinan manusia, rasa social, dapat mendekatkan diri penderita kepada Tuhan, dll.


Referensi

Minggu, 03 Mei 2015

Ilmu Budaya Dasar 2

1. Bentuk Kebudayaan Banjarnegara

A. Nyadran


     Nyadran merupakan sebuah prosesi adat berupa kenduri yang dilakukan di tempat yang dianggap keramat, masjid, langgar, rumah  pendukuk, ataupun tempat lainnya. Bagi masyarakat Banjarnegara ataupun masyarakat Jawa, kegiatan tahunan nyadran atau sadranan merupakan ungkapan refleksi sosial-keagamaan. Nyadran biasanya dilaksanakan
menjelang bulan Ramadhan yaitu pada bulai Sya’ban atau Ruwah.
     Upacara nyadran dilakukan dalam rangka untuk membersihkan makam leluhur serta berziarah ke makam leluhur. Makna lain dari nyadran adalah untuk menghormati para leluhur.  Nyadran dengan ziarah kubur merupakan dua kegiatan keagamaan yang memiliki kesamaan dalam ritus dan objeknya. Perbedaannya hanya terletak pada tata cara dan prosesi pelaksanaannya, di mana dalam nyadran waktu pelaksanaannya ditentukan oleh pihak yang mempunyai otoritas ataupun sesepuh dan juga pemuka agama setempat. Dan pelaksanaan upacara nyadran dilakukan secara kolektif.
     Tradisi nyadran yang sudah melekat erat pada masyarakat Banjarnegara dan pada kebanyakan masyarakat Jawa menjadikan masyarakat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari tradisi maupun kebudayaan itu.
     Dengan demikian tidak mengherankan kalau pelaksanaan tradisi nyadran masih kental dengan budaya Hindu-Budha yang masih kental dengan dinamisme, namun tradisi tersebut telah diakulturasikan dengan nilai-nilai islam oleh Wali Songo. Secara sosio-kultural, implementasi dari ritus nyadran tidak hanya sebatas berziarah, membersihkan makam leluhur ataupun selamatan (kenduri). Nyadran juga menjadi ajang untuk bersilaturahmi antar keluarga dan juga warga masyarakat.
      Hal tersebut dilakukan sebagai ungkapan syukur dan juga rasa  persaudaraan terhadap sesama warga masyarakat. Setelah warga selesai melakukan bersih-bersih makam, warga masyarakat mengadakan selamatan atau kenduri di sepanjang jalan menuju pemakaman ataupun lahan kosong yang berada di dekat makam tak jarang pula kenduri digelar di Masjid kampung. Kenduri dimulai dengan ditabuhnya kentongan. Dengan bunyi kentongan maka para warga yang terdiri dari berbagai kalangan akan  bergegas berangkat untuk menghadiri acara selamatan atau kenduri.

B. Ritual Ujungan


        Beberapa daerah mempunyai cara terendiri untuk meminta hujan. Masyarakat Banjarnegara juga mimiliki ritual adat tersendiri untuk meminta hujan, ritual ada tersebut di namakan Ujungan. Ritual adat ujungan ini tepatnya berasal dari Desa Gumelem Wetan, Kecamtan Susukan, Kabupaten Banjarnegara.
         Ritual ini digelar pada saat kemarau panjang, karena pada saat kemarau panjang warga kesulitan untuk mencari air, untuk meminta hujan sesepuh dan warga Desa Gumelem Wetan mengadakan ritual Ujungan untuk meminta hujan kepada yang maha kuasa. Dengan digelarnya ritual ujungan diharapkan hujan akan segera turun membasahi Desa Gumelem Wetan sehinnga warga desa tidak lagi kesulitan untuk mencari air. Ritual ujungan telah berkembang turun-temurun di Gumelem Wetan sejak tahun 1830-an pada saat Gumelem masih bebrbentuk Kademangan Gumelem. Konon ritual ini bermula ketika kemarau panjang masyarakat mengalami kesulitan untuk mencari air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun untuk lahan pertanian. Sumber air yang ada sangat terbatas sementara yang membutuhkan air tersebut sangat banyak. Hal ini menimbulkan perselisihan antar desa-desa ataupun kelompok yang saling berebut untuk mendapatkan sumber mata air guna memenuhi kebutuhan mereka. Oleh sesepuh desa, untuk mengahiri perselisihan yang terjadi di antara warga diadakanlah sebuah upacara munjung atau yang lebih dikenal sebagai upacara ujungan. Istilah munjung atau ujungan berasal dari kata memukul. Tradisi ujungan tidak dilaksanakan setiap tahun melainkan hanya  pada saat kemarau panjang saja.
         Ritual ujungan tidak dapat sembarangan di gelar karena untuk menggelar ritual ujungan harus melalui musyawarah tetua adat terlebih dahulu. Ritual ini dilakukan oleh dua orang laki-laki dewasa, alat yang digunakan dalam ritual ini adalah sebilah rotan sebagai alat pemukul dan di  pimpin oleh seorang wasit yang disebut Wlandang. Rotan yang dipakai harus memiliki tingkat kelenturan yang cukup, dengan panjang 75 centi meter dan diameter sekitar 1,5 centi meter. Ketentuan rotan yang dipersyaratkan seperti ini bertujuan untuk mengurangi rasa pedih bila disabetkan ke tubuh. Seorang Wlandang harus memiliki keterampilan ilmu beladiri yang tinggi, hal ini dimaksudkan agar apabila suatu saat salah satu pemain Ujungan tidak puas dengan hasil keputusan wasit dan mencoba untuk melawan wasit, maka wasit wajib menerima tantangan itu.
           Para pemain ujungan yang akan melakukan adu sabet wajib mengenakan pelindung kepala yang berupa kain tebal berisikan sabut di dalamnya dengan hiasan ijuk. Tangan kiri para pemain Ujungan juga memakai pelindung dari bahan yang sama dan berfungsi sebagai tameng untuk menahan sabetan rotan lawan maupun untuk menangkis pukulan, sedangkan tangan kanan memegang alat  pemukul dari rotan sepanjang 75 centimeter. Dalam pertarungan adu sabet ini, para pemain hanya diperbolehkan memukul lawan bagian pinggang ke bawah serta tidak boleh memukul perut, dada, serta kepala.

C. Ruwat Rambut Gimbal

       Ruwat rambut gimbal merupakan tradisi pemotongan rambut anak gimbal, tradisi ini terdapat di Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
       Anak berambut gimbal atau gembel yang berada di Dieng memiliki karakter dan perilakulaku berbeda dari anak pada seusianya. Rambut gembel  berpangkal kepada satu mitos yang menceritakan bahwa rambut gembel itu merupakan sebuah titipan dari penguasa alam gaib dan baru bisa dipotong ketika ada permintaan dari anak yang memiliki rambut gimbal tersebut. Konon jika memotong rambut gimbal sebelum si anak memintanya, maka rambut gimbal tersebut akan tumbuh kembali dan anak yang memiliki rambut gimbal akan jatuh sakit. Anak yang memiliki rambut gimbal biasa disebut sebagai anak “Sukerta” yaitu anak yang dicadangkan menjadi mangsa Batharakala. Untuk melepaskan atau mengangkat kembali anak dari kondisi sialnya atau membersihkan sukernya (gimbalnya) harus dilakukan upacara ruwatan. Ruwatan berasal dari kata ruwat yang artinya melepaskan dari nasib sialnya.
       Acara ruwatan tidak dapat dipaksakan oleh orang tuanya tetapi setelah sang anak mengajukan permintaan khusus yang disebut “bebana” atau permintaan. Sangat beram beban yang diminta oleh sang anak sukerta mulai dari binatang ternak hingga benda atau hal lainnya dan biasanya permintaan tersebut tidak lazim. Pemotongan rambut gimbal harus dengan ritual ruwatan yang melalui  beberapa tahap dan menggunakan berbagai persyaratan sesuai dengan tradisi masyarakat setempat. Sebelum melakukan prosesi ruwatan orang tua sang anak menentukan hari. Waktu upacara itu sendiri dilakukan berdasarkan weton sedangkan pelaksanaan upacara dihitung berdasarkan neptu, dengan  persiapan khusus seperti tempat upacara dan benda-banda sesaji. Sesaji yang  biasanya disiapkan untuk upacara ini sendiri antara lain tumpeng, ingkung ayam, gunting, mangkuk dan air berisi bunga setaman, beras, 2 buah uang,  payung, tumpeng putih dengan dihiasi buah-buahan yang ditancapkan,  jajanan pasar serta 15 jenis minuman, seperti kopi manis dan pahit, teh manis dan pahit, selasih, susu, jawawut dan permintaan anak yang diruwat. Sebelum mulainya prosesi ruwatan segala macam sesaji di bawa ke kompleks candi Arjuna, selain itu kepala anak gimbal di ikat dengan kain putih hingga menutupi kepala mereka. Kemudian mereka di kias mengelilingi  perkampungan Dieng, melewati jalan raya Dieng, lalu kirab berahi di  pelataran Candi Arjuna. Para anak gimbal di kirab menggunakan dokar diiringi oleh para penari dan pemusik.
         Setelah kirab kemudian dilakukan pemandian di sumur Sendang Sedayu yang berlokasi di kompleks Candi Arjuna. Saat memasuki sumur Sendang Sedayu tersebut anak-anak gimbal dilindungi payung Robyong dan kain panjang di sekitar Sendang Sedayu. Setelah selesai anak-anak gimbal di kawal menuju tempat pencukuran pelataran Candi Arjuna. Sesajen dan  barang yang diminta oleh sang anak sudah tersedia di depan Candi Arjuna. Saat upacara pencukuran dipersembahkan sesajen berupa kepala ayam, tumpeng, jajan pasar, marmut, dan sesaji lainnya yang berasal dari hasil bumi Dataran Tinggi Dieng dengan diiringi kesenian tradisional. Sebelum pemotongan terlebih dahulu tetua adat membacakan doa, setelah itu kepala sang anak diasapi dengan kemenyan baru kemudian satu persatu rambut gimbal tersebut mulai dipotong. Pencukuran rambut gimbal bisa dilakukan oleh siapa saja tetapi biasanya dilakukan oleh orang tua sang anak. Rambut yang telah dipotong lalu dibungkus dengan kain putih
        Berikutnya upacara akan dilakukan dengan menyerahkan benda atau hal yang diminta oleh sang anak sebelumnya. Potongan rambut gimbal akan di Larung ke Telaga Warna yang mengalir ke Sungai Serayu dan berhilir ke laut selatan. Ruwatan rambut gimbal di Dataran Tinggi Dieng adalah ritual yang  pada intinya memohon kepada Tuhan Yang Maha Kuasa untuk menghilangkan sukerto atau anak yang dicadangkan untuk menjadi mangsa  batharakala. Disamping itu juga berharap agar anak tersebut terbebas dari  pengaruh kesaktian roh Kyai Kolodete. Untuk itu anak tersebut harus di ruwat dengan menghilangkan rambut gimbalnya, simbol yang terdapat dalam rambut gimbal adalah rambut gimbal itu sendiri. Tidak ada daerah lain yang mempunyai simbol khas rambut gimbal.

D. Batik Gumelem

Batik gumelem merupakan salah satu produk unggulan yang dimiliki Kabupaten Banjarnegara yaitu kerajinan batik tulis. kabupaten yang terletak di bagian barat-selatan wilayah provinsi Jateng ini sesungguhnya banyak ditemui produk-produk yang cukup menjanjikan. Kerajinan ini bersentra di Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, berjarak sekitar 30 km ke arah selatan dari pusat kota Banjarnegara. Di desa inilah berbagai pengrajin batik tulis tersebar dan terhimpun dalam suatu wadah/komunitas usaha kecil dan menengah (UKM). Produk kerajinan batik tulis Banjarnegara (Batik Gumelem) ternyata memiliki kekhasan apabila dibanding produk batik tulis lainnya yang pernah ditemui di pasaran regional. Seperti halnya di daerah Jawa, batik tulis sering ditemui berasal dari Yogyakarta, Solo, Pekalongan dan beberapa daerah sekitar selama ini sudah dikenal banyak orang. Batik tulis Gumelem ini mempunyai corak khas berupa udan liris dan rujak senthe yang diproduk secara turun-temurun oleh warga setempat. Di samping itu, batik Gumelem memiliki kekhasan lain yaitu didominasi warna sogan (cokelat), hitam, dan kuning, serta memiliki motif bunga-bunga, kawung, dan parang.

Dalam perkembangannya, batik tulis Gumelem sudah dimanfaatkan untuk memenuhi konsumsi atau kebutuhan lokal, seperti halnya di kalangan pemerintah daerah (Pemkab Banjarnegara) dianjurkan untuk memakai seragam batik pada hari tertentu. Ini merupakan langkah kebijakan sekaligus sebagai upaya memasyarakatkan penggunaan produk lokal dan sebagai upaya untuk melestarikannya.

Sementara itu kalangan luas kini juga mulai melirik, tertarik serta berminat untuk memilikinya. Terutama para kolektor batik tulis yang berasal dari luar daerah maupun para pecinta batik tulis untuk memakainya sebagai produk kain bermotif khas Gumelem, Banjarnegara.

Untuk mendapatkan batik tulis khas Gumelem ini cukup mudah. Anda bisa menemui di beberapa tempat di seputaran kota Banjarnegara. Bahkan jika mau berkunjung langsung ke Desa Gumelem, di sana akan terpampang tulisan Sentra Pengrajin Batik Tulis Gumelem. Anda bisa mendatangi langsung tempat penjualan yang sudah dikelola sedemikian rupa layaknya toko khas batik dan terpampang beragam kain batik tulis serta pakaian jadi beraneka ukuran. Sentra Batik Gumelem tepatnya berada di Dukuh Dagaran dan Karangpace (Gumelem Wetan) dan Dukuh Ketandan, Beji dan Kauman (Gumelem Kulon).

Harga jual kain batik Gumelem ini dapat dibilang relatif lebih murah dibanding batik yang berasal dari Yogyakarta dan Pekalongan. Satu lembar kain berukuran panjang 240 cm dan lebar 105 cm hanya seharga Rp 80.000, sedang yang berukuran panjang 275 cm dan lebar 105 cm seharga Rp 100.000 – Rp 300.000. Sementara itu bahan baju dijual Rp 75.000 dan taplak Rp 40.000.



Perlu pula diketahui bahwa batik tulis Gumelem yang memiliki warna dan corak serta motif khas ini sangat cocok digunakan dalam suasana resmi atau pakaian seragam di perkantoran dan berbagai kegiatan. Apalagi untuk kegiatan santai, pastinya lebih menambah kenyamanan. Harga baju batik tulis Gumelem siap pakai cukup terjangkau yakni berkisar antara Rp165.000 hingga Rp 190.000.-

2. Lagu yang berkaitan dengan Manusia & Cinta Kasih

Judul:Titip Rindu Buat Ayah
Penyanyi: Ebiet G. Ade
Pencipta: Ebiet G. Ade

Di matamu masih tersimpan selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah, keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah hm…
Meski nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk hm…
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Ayah, dalam hening sepi kurindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban

Engkau telah mengerti hitam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar, legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk hm…
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia

Lirik lagu ini bercerita tentang seorang Ayah yang dalam keterbatasan usia yang mulai menua dan fisik yang mulai renta tetapi Beliau tetap tabah akan keadaan. Ayah yang dalam masa mudanya semangat mencari uang menafkahi keluarganya kini tubuhnya kurus dan bungkuk. Tetepi semangat seorang Ayah tidak pernah pudar walaupun kaki-kakinya tidak sekuat saat muda dulu, jalannya gontai dan gemetar dan Ayah selalu setia untuk menjadi seorang imam keluarga yang terbaik.

Amanat yang bisa diambil dari lirik lagu ini yaitu sudah seharusnya, sudah sewajarnya seorang Ayah mendapat perhatian, cinta dan rasa hormat yang lebih dari anak-anaknya. Memang, kita harus lebih mencintai Ibu dibandingkan Ayah. Tapi, tetap saja Beliau tak bisa dipandang sebelah mata karna hidup matinya telah ia janjikan dalam hatinya untuk selalu membahagiakan dan menjadi imam terbaik dikeluarga, apalagi untuk istri dan anak-anaknya. Senyum seorang Ayah, peluhnya, keringatnya, kerja kerasnya merupakan semangat setiap anak-anaknya. Semangat yang selalu memacu kita sebagai anak-anaknya untuk menjadi yang terbaik. Tak hanya dimatanya semata tapi dimata Tuhan juga.

3. Cerita Pendek yang Berkaitan dengan Keindahan

SEGENGGAM PASIR PUTIH PULAU DERAWAN

“Gila loe, seneng kali tinggal di Indonesia, kalo gue pengennya tinggal di Paris dibawah menara Eifel atau ngga gue pengen tinggal di Singapura, belanja sepuasnya”. Ujar Dian.

Sedikit miris bila diingat ucapannya, seorang warga Indonesia yang mengaku kaya, tetapi, tidak menyadari kekayaan negeri sendiri. Aku memang bukan seorang 
yang hebat, yang bermimpi tinggal di tempat semacam itu. Tetapi aku lebih tau, bahwa Keindahan Indonesia melebihi terangnya lampu menara Eifel.
Aku, seorang mahasiswi yang kurang mampu, sering menelusuri jalanan dengan modal kaki kanan dan kaki kiri. Ulan, nama yang melekat di diriku. Seorang gadis 
remaja dari sebuah desa kecil di Balikpapan. Usia yang hampir kepala dua, berstatus mahasiswi di Universitas Balikpapan jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Pembiayaan kuliah ini bukan dari kedua orangtuaku, seorang kerabat dekat yang baik hati memberikan sedikit uangnya untuk membiayai pendidikanku.

Aku berhutang budi, belajar keras yang bisa kulakukan sedari aku sekolah. Berjalan kaki menuju kampusadalah rutinitasku setiap hari. Hamparan jalan keabu-abuan menjadi pijakan kaki, tak ada barisan bukit berembum pagi yang sering ku renungi di desa kecilku “indah nian ciptaan Tuhan, dan tak seorangpun menyadari keindahan itu”.

Mempunyai teman-teman yang mapan dan hidup dalam kemewahan adalah suatu keberuntungan bagiku, meski terkadang aku tersudutkan karena pakaian yang kumal dan berdebu. Tatapi, aku bersyukur dengan keadaan ku seperti ini, menikmati negri ku sendiri tanpa menghabiskan uang banyak, berjalan kaki memperhatikan kemewahan negeri, meski yang terlihathanya gedung tinggi. Aku tau, dibalik gedung tinggi, ada hamparan luas ukiran indah dari Tangan Tuhan.

Saat itu mereka berencana pergi ke luar negeri dan menawarkan ajakan itu kepadaku. tapi aku menolak, aku takut harus berutang budi lagi kepada orang lain. Tak ada niat sedikitpun untuk menginjakkan kaki ke luar negri, Indonesiaku sendiripun belum pernah kutempuh.

“Lan, ke singapura yuk, sabtu kita berangkat, minggu kita balek, ceritanya hunting refresing sambil belanja gitu dech” sahut Dian teman sekelas Sastra Indonesia.

Aku mencoba menjawab ajakan mereka.

“kalian pernah pergi ke Derawan ? sebuah tempat yang terhampar indah tanpa campur tangan manusia, menyejukkan setiap bola mata, jutaan bahkan milyaran butir pasir bersedia diseret air pantai, lautan yang mampu berubah warna dari hijau menjadi biru, lambaian daun kelapa yang menyapa, perpaduan Sinar Matahari yang hangat dengan pemandangan pantai pasir putih nan halus. Hmmmm”. Sambil menghayal aku bercerita kepada mereka.

“hahahahahha, loe buat puisi Lan ? kalo loe ngga mau ikut ya udah. Bye, kami ke kantin dulu”. Citra menyambung ceritaku yang penuh harap.

Aku hanya mampu menghayal, tempat indah di tanah kelahiranku sendiri belum mampu ku jejaki. Pulau Derawan, hmmmm, impianku tak perlu menjauh dari tanah yang aku pijak sekarang, mengabadikan sebuah album photo bersama rekan-rekanku di Derawan sudah cukup bagiku.

Aku tau Derawan ini dari buku-buku wisata di perpustakaan kampus, sebuah tempat wisata nasional yang terletak di Kepulauan Derawan, Kecamatan Derawan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Meskipun aku berada diKalimantan, tetapi bukan hal mudah untuk menjangkau pulau Derawan dengan keadaan ekonomi yang mencekik ini. Sekarang hanya mampu bercerita dengan lembaran kertas dipenuhi do’a, semoga suatu saat Keindahan Alam milik Tuhan ini mampu kutatap nyata.

Pulang dari kampus, berjalan di tengah kota besar Kalimantan Timur, tapi ini cukup menjadi indah bagi pandanganku. Aku berfikir, keadaanku lebih beruntung dari kakayaan yang dimiliki teman-temanku, aku tidak punya kekayaan materi, tapi aku memiliki keindahan Negri yang tidak mereka sadari.

Setiap hari, pukul 5 sore biasanya aku pulang. Aku manfaatkan waktu luang untuk ke perpustakaan, menyelesaikan tugas, mencari informasi, dan tidak lupa mencari artikel wisata Indosesia dan berharap salah satu akan ku kunjungi. Hal ini harus ku lakukan setiap hari, karena fasilitas kuliah tidak ku miliki di rumah.
Seorang mahasiswi miskin yang hanya bermodal sastra seadanya, berlatih menyusun kata diatas kertas putih bersih. Menulis setiap harapan dan menggantungkannya didinding kamar. “akan ku genggam pasir putih Derawan”. Catatan yang kutulis lengkap dengan gambar sebuah pulau indah.

Hari ini, tepat hari jumat pukul 9.40, terik matahari menyengat kulit menciptakan bayangan disepanjang jalan menuju kampus. Bukan untuk masuk kelas sastra, hari ini aku berniat ke perpustakaan kampus, mencari keberuntungan di selebaran kertas koran.

Disudut bawah koran halaman 10, tertulis di dalam sebuah kotak besar sayembara cerpen dengan hadiah yang diperebutkan adalah lima tiket pariwisata ke Pulau Derawan, Kalimantan Timur. Lomba yang diadakan oleh salahsatu perusahaan majalah di Indonesia yang berdiri kokoh di tanah Metropolitan.

Kesempatan, ya, kesempatan bagiku untuk menunjukkan sastra yang hampir 3 semester kujalani. Setidaknya aku harus mencoba, meski resiko kalah akan ku temui.

Tulisan yang tertera di surat kabar tersebut dimulai tanggal 15 februari 2013 hingga 27 Februari dengan tema “Persahabatan Remaja”. Dimulai seminggu yang lalu, dan akhir pengiriman tinggal 6 hari lagi. Hanya bermodal tulisan dengan jumlah 4 sampai 6 lembar kertas berukuran A4. Tanpa print, hanya pengiriman melalui email.

“Tuhan, mengenggam pasir putih itu adalah harapan terbesarku saat ini, tuntunlah aku menjadi yang terbaik, aku berusaha, berusaha menciptakan sebuah karya sastra yang indah, agar aku pantas menyaksikan karyaMu yang menakjubkan”.

Baiklah, manfaatkan waktu untuk menciptakan sebuah karya, mencoba menulis didalam kesunyian, menjauh sementara dari suara-suara yang mencabut konsentrasi sastra.

Tengah malam menjadi pilihan waktu yang tepat untuk menghasilkan sebuah karya, meski mungkin ada karya yang lebih indah dari tangan seorang sastrawan muda di luar sana. tinta pena hitam dan kertas putih bergaris menjadi sahabat terbaik. Kata demi kata mulai terangkai, paragraf demi paragraf mulai tersusun.

“Karikatur Terindah Persahabatan kita” judul yang kuberikan untuk tulisan kecil ini, aku mencoba, dan terus mencoba, semoga Tuhan menyaksikan usaha yang ku lakukan, dan memberi sedikit jalan menuju pasir putih Derawan itu.

Tiga hari waktu yang kubutuhkan untuk membuat karya ini. Hari ini, senin, tanggal 25 Februari, aku mencoba meminjam komputer jinjing milik Dian, agar aku bisa mengetik ulang setiap alphabet yang ada dibuku tulis ini.

“Dian, boleh ulan minta waktunya sebentar”.

“why lan ?” tanya dian dengan kesombongannya.

“hmm.. boleh ulan pinjam laptop Dian sehari??”.

“untuk apa?”

“ulan ikut lomba cerpen, harus diketik dan dikirim via email, ulan pinjam laptop Dian untuk menyelesaikan cerpen ulan, sehari aja”. 

“hahahahaha, lomba cerpen? Yakin loe lan? Ngga bakalan menang loe. Hahaha. Nih bawa aja laptop gue, besok balikin ke gue lagi, ingat, Cuma sehari”.

Perlakuan yang sedikit tidak menyenangkan, tetapi, hanya dia yang bisa membantu usaha ini. Hanya sehari waktu untuk meminjam laptop, menyalin sembari memperbaiki kata demi kata cerpen ini. Lagi lagi, tengah malam waktu yang menjadi pilihan, demi bertemu panorama Pulau Derawan.

Laptop yang dipinjamkan Dian lengkap dengan modem berwarna hitam, alhamdulillah, aku paham yang berhubungan dengan laptop. Tepat pukul 3 dinihari, tulisan kecil ini selesai dimodifikasi. Sebelum beranjak tidur, aku harus mengirim cerpen malam ini juga, karena keterbatasan peminjaman laptop dan waktu pengiriman tinggal 2 hari lagi.

Dengan kemampuan seadanya, usaha semampunya. Kini, saatnya menanti pengumuman pemenang dua minggu lagi.

Tik tok tik tok tik tok. 

Detak jarum jam, detik demi detik menanti terbitnya kertas koran yang memuat pengumuman itu.  Pulau Derawan bayangan yang belum digenggam.

2 minggu berlalu, hari pengumuman itupun tiba.

Dag dig dug, rasa penasaran dan takut kalah menyatu menghasilkan detak jantung yang sangat cepat. Bismillah, lima tiket Pulau Derawan.

Lima pemenang yang akan diambil dari banyaknya peserta. Waaahhhh! Aku masuk dalam nominasi 2 besar. Tuhan mendengar segala doa hambanya yang bersungguh-sungguh. Alhamdulillah. Genggaman itu akan nyata.

Tertera disurat kabar itu, tiket akan dikirim ke alamat masing-masing dengan tanggal keberangkatan 14 Maret. Dua minggu lagi, Derawan akan nyata ku tatap.

Pulau Derawan I’am coming. Rasanya tak ada lagi yang lebih indah dari ini. Berangkat menuju Derawan, terbang dengan burung besi, berjumpa sahabat-sahabat sastra terhebat. 

Tepat hari kamis keberangkatan aku ke Pulau Derawan Kalimantan Timur. Dihantar teman kampus ke bandara, Dian, temanku yang senang dengan kekayaannya, ternyata mampu menyalamiku memberi ucapan selamat. Aku menyadari, harta tak selamanya menciptakan kebahagiaan.

“Kepada para penumpang, diharapkan memasang sabuk pengaman yang ada disamping kursi masing-masing”. Suara lembut dari seorang pramugari cantik di dalam pesawat. Ya, aku telah berada didalam tubuh burung besi, duduk ramah diatas sebuah kursi hitam pekat di lingkari sabuk pengaman ketat. Menikmati perjalanan selama 55 menit.

Awan putih menjadi bayangan sebuah pulau penuh lambaian tinggi daun kelapa menghijau, menyapa Pulau Derawan yang dikenal dengan surga selam.

Satu, dua, tiga, roda pesawat mulai di turunkan untuk pendaratan.

Waahh !! Derawan yang hanya mimpi menjadi nyata, kenangan terindah akan kucipta dengan kamera handphone berukuran 5MP. Seorang laki-laki, memegang sebuah kertas tertulis namaku “ULAN, BALIKPAPAN”. Ternyata dia salah satu pegawai kantor yang mengadakan lomba ini, ia menjemputku dan mengantarku ke tempat penginapan yang dekat dengan pulau derawan. Disana telah hadir pemenang 5 besar lomba cerpen dan beberapa  pegawai kantor.

Nisa, Aku, Gita, Putri dan Siska. Teman baru yang memiliki sastra luar biasa, saling sapa dan berkenalan.
Kekerabataan yang luar biasa meski baru bertemu. 

Setelah beristirahat, saatnya kami menikmati panorama terindah Pulau Derawan. Menelusuri jalan dengan kaki, melihat keindahan alam disekitar penginapan hingga kaki menyentuh pasir putih Derawan.
Genggam, ya, aku genggam pasir putih Derawan dan mengabadikannya dengan kamera handphone. Tuhan, inikah surga dunia yang kau ciptakan? tetapi, mengapa banyak rakyat Indonesia tidak menyadari karyaMu? Mereka lebih memilih pergi dari tanah air. 

Duduk di tepi pantai, menikmati suasana pantai yang sedang berbisik ingin mengajakku menyelam. Aku tahu, Pulau Derawan adalah surga selam pecinta Alam. Warna-warna ikan yang unik, air yang jernih, batu karang yang tersusun rapi membentuk satu kesatuan surga laut.

Pelau Derawan telah ku tatap nyata, dan keagungan Tuhan telah ku saksikan bersama rekan. Pengabadian telah menjadi kenangan. Kejadian indah terekam di dalam kertas tebal berwarna.

Dua hari telah berlalu, Pulau Derawan menjadi kenangan terindah. Rekan sastra menjadi sahabat terbaik. dan kini, saatnya kembali menjadi seorang mahasiswi, dan bercerita, bahwa Indonesia lebih indah dari apapun.

Aku ingin, suatu saat, aku akan mengililingi dunia hanya dengan sebuah karya. Panorama Pulau Derawan mengawali tekad ini.

Sumber